Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

DANA PEMILU 2014: Wah.. ada hibah Aus$2,7 juta dari Australia

JAKARTA: Pemerintah Australia dan Indonesia tengah mematangkan program kegiatan jelang Pemilu 2014 yang akan didanai dari hibah AusAID senilai A$2,7 juta.Rachel Moore, perwakilan Australia Aid, menuturkan pemilihan umum merupakan komponen utama dalam

JAKARTA: Pemerintah Australia dan Indonesia tengah mematangkan program kegiatan jelang Pemilu 2014 yang akan didanai dari hibah AusAID senilai A$2,7 juta.Rachel Moore, perwakilan Australia Aid, menuturkan pemilihan umum merupakan komponen utama dalam pelaksanaan demokrasi di Indonesia."Guna meningkatkan kualitas dan integritas dari sistem kepemiluan di Indonesia, pemerintah Australia melalui Australia Aid (AusAid) memberikan bantuan yang disebut Electoral Support," ujarnya di Bappenas, Rabu (8/8).Moore menuturkan program bantuan kegiatan kepemiluan ini akan dimulai pada Agustus 2012 dan berakhir pada Mei 2013.Siliwanti, Direktur Politik dan Komunikasi Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/ Bappenas, mengatakan dalam pelaksanaan program Election Support ini, Bappenas bekerja sama dengan KPU, KPU Provinsi, Bawaslu, Panwaslu, Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), dan DPR.Adapun lembaga yang secara langsung menikmati program dari hibah Australia ini, yakni KPU, Bawaslu, universitas, lembaga riset dan LSM. "Sementara ini jumlahnya belum terestimasi dengan pasti, range angkanya antara A$2.280.000 hingga A$2.726.000," ujarnya.Secara umum, kata Siliwanti, program election support akan dibagai ke dalam empat area penting. Pertama, untuk mendukung input terhadap UU Pemilihan Presiden dan penyusunan peraturan KPU akan dialokasi anggaran sebanyak A$310.000."Agenda kegiatannya, seperti memfasilitasi diskusi dan debat antara pengambil keputusan dengan LSM, briefing dengan Panwaslu dan dukungan fasilitas konsultasi untuk tim KPU," kata Siliwanti.Kedua, lanjutnya, untuk meningkatkan efektivitas manajemen pelaporan pelanggaran dan verifikasi tahapan Pemilu pemerintah dan AusAID akan menggelar pelatihan, riset, dan pendampingan untuk KPU dan Bawaslu terkait pelanggaran Pemilu, serta pelatihan bagi LSM dan pengawas Pemilu."Diperkirakan dibutuhkan dana sebesar A$530.000--A$666.000 untuk pelatihan tersebut," ujarnya.Selanjutnya, anggaran AusAID akan diarahkan untuk mendanai kegiatan edukasi untuk pemilih (voter education) dan sosialisasi kepada perempuan, serta kelompok disabled dan marginal. Anggarannya diperkirakan sebesar A$500.000-A$600.000.Anggaran terbesar diarahkan pemerintah dan AusAID untuk meningkatkan manajemen penyelenggaraan Pemilu, serta pengembangan SOP dan regulasi KPU dan Bawaslu. Program ini diproyeksikan membutuhkan dana sebesar A$940.000-A$1.100.000"Diharapkan dengan adanya program kegiatan kepemiluan ini dapat membantu kita untuk menghasilkan Pemilu 2014 yang baik," kata Siliwanti. (04/Bsi)


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Diena Lestari

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper