Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KRISIS GLOBAL: Modal kerja sama Asean+3 jadi US$240 miliar

JAKARTA: Krisis global yang belum reda mendorong negara yang tergabung dalam Asean+3 memperkuat kerja sama keuangan regional dengan menambah modal Chiang Mai Initiative Multilateralization (CMIM) menjadi US$240 miliar.Menteri Keuangan Agus D.W. Martowardojo

JAKARTA: Krisis global yang belum reda mendorong negara yang tergabung dalam Asean+3 memperkuat kerja sama keuangan regional dengan menambah modal Chiang Mai Initiative Multilateralization (CMIM) menjadi US$240 miliar.Menteri Keuangan Agus D.W. Martowardojo mengatakan dalam pertemuan Menteri Keuangan Asean+3 diputuskan penambahan dana CMIM dari US$120 miliar menjadi US$240 miliar."Kita kan melihat kalau di tingkat dunia itu IMF saja yang baru meningkatkan resources-nya, sudah minta tambahan lagi untuk memperkuat permodalannya. Jadi di tingkat regional kita juga memperkuat regional financial arrangement seperti CMIM," katanya, hari ini (08/05).Menurut Agus, skema partisipasi dari negara-negara CMIM tidak semua dalam bentuk penempatan tunai, tetapi dalam bentuk komitmen-komitmen yang lain. Partisipasi yang terbesar, kata Agus, tetap berasal dari 3 negara besar itu, yakni Jepang, Korea Selatan, dan China."Jadi (sebagian devisa bentuk partisipasi ke CMIM) pengelolaan dananya tetap ada di Indonesia," ujar Agus.Indonesia menyetorkan US$4,77 miliar sebagai kontribusi awal CMIM. Dengan kesepakatan untuk meningkatkan modal CMIM, berarti kontribusi Indonesia harus digandakan menjadi total US$9,54 miliar. Dana ini berasal dari cadangan devisa yang per 30 April 2012 tercatat sebesar US$116,41 miliar.Selain memperkuat modal CMIM, lanjut Agus, negara-negara Asean+3 juga sepakat untuk meningkatkan Asean Bond Market Initiative.Plt. Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kemenkeu Bambang P.S. Brodjonegoro  menambahkan CMIM juga merangkum fasilitas baru berupa prevention. Dalam forum itu juga disepakati plafon 30% untuk bagian yang tidak terkait IMF.Menurut Bambang, tujuan utama CMIM adalah mengatasi masalah neraca pembayaran dan likuiditas dalam jangka pendek dengan menyediakan bantuan keuangan melalui transaksi swap mata uang ke dolar AS. CMIM juga menyediakan pengawasan finansial dan likuiditas dari ASEAN+3 Macroeconomic Research office (AMRO). (faa) 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Diena Lestari
Editor : Dara Aziliya

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper