SURABAYA: Bendungan Gerak Bojonegoro mulai dioperasikan guna mengendalikan debit air sungai Bengawan Solo yang sering meluap pada musim penghujan untuk dialirkan bagi kebutuhan irigasi sawah dengan total luas 10.000 hektare.Peresmian bendungan gerak di Kecamatan Kalitidu hingga Kecamatan Trucuk, Kabupaten. Bojonegoro itu dilakukan Menko Perekonomian Hatta Rajasa disaksikan Wakil Gubernur Jatim Syafullah Yusuf, Bupati Bojonegoro Suyoto, Rabu, 2 Mei 2012.Menurut Hatta infrastruktur bendungan yang mengendalikan sungai Bengawan Solo bisa bermanfaat bagi irigasi persawahaan.Jatim, katanya, merupakan provinsi peringkat pertama dalam peningkatan nilai pendapatan petani atau biasa disebut NTP (nilai tukar petani) yang merupakan prestasi tersendiri dalam upayanya menyejahterakan masyarakat."Untuk itu, bendungan gerak ini diharapkan bisa meningkatkan hasil pertanian Bojonegoro dan sekitarnya," kata Hatta kepada pers seperti dikutip dari Siaran Pers Humas Protokol Pemprov Jatim, Rabu, 2 Mei 2012.Hatta mengatakan berdasarkan data BPS, NTP Jatim pada April 2012 naik 0,67% dari 100,57 menjadi 101,24.Kenaikan ini disebabkan kenaikan indeks harga yang diterima petani (lt) lebih besar dari kenaikan indeks harga yang dibayar petani (Ib)."Nilai tukar ini sebagai indikator bahwa petani meningkat daya belinya. Bojonegoro juga dinilai telah berhasil meningkatkan NTP," ujarnya. (ra)
>BACA JUGA
Pelanggan kartu As di Lombok meningkat
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
