Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

 

BALIKPAPAN: Kalimantan Timur masih defisit cadangan daya listrik sebesar 34 megawatt dan diperkirakan baru akan terpenuhi pada 2013, seiring dengan selesainya beberapa proyek pembangkit yang dibangun di wilayah ini.
 
Nyoman S. Astawa, General Manager Wilayah Kalimantan Timur (Kaltim) PT Perusahaan Listrik Negara,  mengemukakan kekurangan daya pembangkit tersebut terjadi hampir di seluruh daerah di Indonesia sejak berhentinya pembangunan pembangkit pada saat krisis 1998. 
 
Untuk itu, PLN berusaha menyelesaikan pembangunan pembangkit melalui paket pembangunan daya listrik 10.000 megawatt (MW) Tahap I dan II.
 
“Cadangan daya di Kaltim saat ini baru mencapai 20MW-25MW. Idealnya [cadangan daya] mencapai 20% dari total daya mampu pembangkit,” ujarnya hari ini.
 
Cadangan daya tersebut, tambah Nyoman, merupakan selisih antara beban puncak yang mencapai 256,75 MW dengan daya mampu pembangkit yang mencapai 272 MW. Apabila ada perbaikan pada salah satu pembangkit, cadangan daya tersebut sering digunakan untuk menutupi kekurangan daya agar tidak terjadi pemadaman.
 
Namun, faktor alam juga turut menjadi salah satu kendala bagi pihaknya untuk menjamin kondisi listrik yang ada di Kaltim. Dia mencontohkan sambaran petir yang merusak trafo sehingga pemadaman harus dilakukan pada beberapa daerah di sekitar lokasi trafo.
 
Nyoman menuturkan pihaknya menargetkan tambahan daya sebesar 100MW hingga akhir tahun dengan rincian 20 MW dari perbaikan pembangkit dan sisanya berasal dari PLTG Senipah 2x40 MW yang dalam proses penyelesaian. Atas dasar hal tersebut, Nyoman berpendapat angka ideal cadangan daya baru bisa terpenuhi pada 2013.
 
Sebelumnya, pihaknya pernah merencanakan untuk menyewa beberapa tambahan pembangkit sebesar 2x20 MW untuk mengantisipasi kekurangan listrik pada 2012. Nyoman beralasan tingginya harga sewa pembangkit tersebut menjadi penyebab pihaknya tidak bisa merealisasikan penyewaan pembangkit tersebut.
 
Kendati cadangan daya bagi Kaltim masih belum ideal, Nyoman menargetkan bisa menyelesaikan daftar antrian pemasangan listrik yang jumlahnya mencapai 17.000 calon pelanggan di seluruh Kalimantan. Ini
karena ada jatah pemasangan aliran listrik pada 70.000 pelanggan yang harus diselesaikan hingga akhir tahun.
 
Kepala Dinas Pertambangan dan Energi Kaltim Amrullah mengatakan daya listrik yang ada di Kaltim disuplai oleh dua sistem yakni Sistem Interkoneksi Mahakam dan Sistem Terisolasi (Isolated System). Sistem Mahakam melayani 3 daerah yakni Kabupaten Kutai Kartanegara, Kota Samarinda, dan Kota Balikpapan serta direncanakan Bontang dan Kutai Timur.
 
“Sementara Isolated System mendukung daerah yang tidak terjangkau Sistem Mahakam,” ujarnya, seperti dikutip dari laman resmi Pemprov Kaltim.
 
Melalui dua sistem tersebut, tambah Amrullah, rasio elektrifikasi Kaltim mencapai 63,90% pada 2010. Dia berpendapat angka tersebut sudah cukup baik dibandingkan dengan rasio elektrifikasi nasional.
 
Sementara itu, Pemkot Balikpapan akan menyusun Rencana Umum Ketenagalistrikan Daerah (RUKD) dan Rencana Umum Energi Daerah (RUED) untuk menjadi panduan dalam penyelesaian masalah kelistrikan.
 
“Balikpapan mengajukan diri bersama Kabupaten Langkat untuk menyusun buku induk ketenagalistrikan daerah sebagaimana diamanatkan dalam undang-undang,” kata Suryanto, Kepala Bappeda Balikpapan.
 
Pemkot Balikpapan menganggarkan sekitar Rp179 juta dari APBD 2012 untuk menyusun rencana umum kelistrikan tersebut. Suryanto mengatakan penyusunan ini perlu dilakukan agar Pemkot memiliki rencana mengenai energi listrik bagi masyarakat. (sut)
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Arma Editor
Editor : Sutarno

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper