Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KAWASAN INDUSTRI: Balikpapan harapkan perluasan kawasan

 

 

BALIKPAPAN: Kadin Balikpapan mengharapkan agar pengesahan Badan Pengelola Kawasan Industri Kariangau (BP-KIK) bisa membantu percepatan pembangunan kawasan yang pergerakannya masih belum terlihat.
 
Ketua Kadin Balikpapan Rendi Susiswo Ismail mengatakan keberadaan BP-KIK akan mengatur dan mengarahkan pembangunan kawasan yang terletak di Balikpapan Utara itu.
 
“Kami harap dalam 100 hari kerja sejak pengesahan sudah bisa terlihat hasilnya,” ujarnya kepada Bisnis hari ini.
 
Rendi menilai mantan Walikota Balikpapan Imdaad Hamid yang ditunjuk sebagai Ketua BP-KIK sudah cukup mampu mengarahkan pembangunan kawasan industri tersebut. Alasannya, gagasan pembentukan KIK merupakan buah pikiran dari Imdaad sehingga arah pembangunannya di masa depan sudah tentu ada dalam pemikirannya.
 
Hanya saja dia mengharapkan ada keterlibatan pengusaha lokal dalam membangund an mengembangkan KIK. Perwakilan Kadin di badan tersebut diharapkan mampu memberikan suara bagi pegusaha lokal yang ingin ambil bagian dalam berinvestasi di Balikpapan.
 
Selain itu, BP-KIK sebaiknya juga harus menggandeng wilayah di sekitar Balikpapan yang bisa membantu percepatan pengembangan kawasan industri seperti Kabupaten Penajam Paser Utara. Rendi berpendapat kerja sama dengan daerah sekitar tersebut akan mampu memberikan katalis serta dukungan bagi industri yang ada di dalam KIK.
 
Untuk itu, persyaratan utama untuk melakukan percepatan pengembangan kawasan itu adalah dengan menyiapkan infrastruktur yang bisa menjadi akses bagi pelaku usaha. Pengiriman barang, orang dan jasa bisa menjadi salah satu poin penting yang harus dipenuhi untuk dapat mewujudkan percepatan pembangunan kawasan industri.
 
“Seperti pembangunan jembatan yang digagas oleh PPU, Pemkot Balikpapan juga harus mendukung penuh agar efeknya bisa terasa,” ujarnya.
 
Sekretaris Daerah Kota Balikpapan Sayid MN Fadli mengatakan lambatnya perkembangan KIK disebabkan oleh belum selesainya Terminal Peti Kemas yang akan dipindahkan dalam kawasan itu. Menurut rencana, terminal tersebut akan beroperasi pada Juni 2012 sehingga diperkirakan akan meningkatkan pertumbuhan kawasan.
 
“BP-KIK akan menjadi pengatur di kawasan itu sehingga pembangunannya sesuai dengan tujuan yang diharapkan,” tukasnya.
 
Kendati demikian, pihaknya juga perlu mempersiapkan lebih lanjut mengenai kesiapan infrastruktur menuju KIK. Arus barang yang meningkat dengan pembukaan Terminal Peti Kemas memerlukan dukungan infrastruktur yang memadai agar tidak ada kendala dalam proses distribusi barang.
 
Daya listrik
 
Untuk kesiapan daya listrik di KIK, Perusda Balikpapan menargetkan sudha bisa beroperasi penuh pada akhir 2012. Direktur Utama Perusda Balikpapan Poerba Widjaja mengatakan pihaknya tengah menyiapkan jaringan kabel bawah tanah yang akan menyalurkan listrik menuju pelanggan di dalam KIK. “Investasinya sekitar US$5 juta untuk membangun jaringan tersebut,” ujarnya.
 
Poerba mengatakan pembangunan jaringan listrik di kawasan itu diperkirakan memerlukan waktu antara 3 bulan hingga 4 bulan. Apabila ada kendala, pembangunan jaringan itu tidak akan sampai lebih dari 6 bulan.
 
Pembangkit listrik yang dikelola oleh Perusda di dalam KIK sebesar 2 x 15 MW yang rencananya akan dijual pada 7 perusahaan yang telah bekerja sama. Poerba mengakui banyak permohonan untuk membeli daya dari pembangkit listrik milik Perusda. Karena keterbatasan daya, Poerba mengatakan belum bisa memnuhi semua permohonan tersebut. 
 
Nantinya, Perusda akan berencana untuk menambah kapasitas pembangkit sehingga bisa memperluas cakupan. “Bahkan kalau berlebih kami bisa jual ke PLN,” pungkasnya. (sut)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Arma Editor
Editor : Sutarno

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper