BALIKPAPAN: Badan Pengelola Kawasan Industri Kariangau (BP-KIK) meminta Pemerintah Kota Balikpapan untuk memberikan insentif pajak guna menarik investor untuk masuk dalam kawasan industri yang sedang dalam proses pengembangan tersebut.Bakal Calon Ketua BP-KIK Imdaad Hamid mengatakan insentif pajak yang memungkinkan diberikan adalah pajak bumi dan bangunan yang pemungutannya baru saja diserahkan kepada Pemkot Balikpapan. Letak KIK yang berdekatan dengan hutan lindung bisa menjadi alasan yang kuat untuk pemberian insentif pajak yang bisa meringankan beban investor.“Pemkot Balikpapan bisa tidak menarik pajak pada areal yang tetap dibiarkan hijau meskipun secara hak milik merupakan milik investor,” ujarnya pekan lalu.Alasannya menjaga kelestarian alam akan memberikan manfaat bagi orang banyak sementara investor masuk untuk menanamkan modalnya di Balikpapan. Imdaad mengungkapkan akan ada simbiosis yang saling menguntungkan antara pemerintah dan investor serta masyarakat atas pemberian insentif tersebut.Imdaad yang juga mantan Walikota Balikpapan mengatakan sebelumnya Pemkot Balikpapan sudah memberikan insentif pajak pada perusahaan yang menyediakan area terbuka hijau. Nantinya, konsep serupa bisa diadopsi di KIK dengan menambahkan kegiatan penanaman mangrove atau pepohonanlain yang berfungsi untuk mengurangi dampak perubahan iklim dunia.Pemkot Balikpapan selanjutnya hanya tinggal merancang Perda yang berfungsi untuk memberi payung hukum dan kontrol bagi kegiatan industri tersebut. Apabila ada pelanggaran, sanksi bisa ditetapkan sesuai dengan apa yang diatur dalam Perda. (faa)
CARI INVESTOR: Pengelola KIK minta insentif pajak
BALIKPAPAN: Badan Pengelola Kawasan Industri Kariangau (BP-KIK) meminta Pemerintah Kota Balikpapan untuk memberikan insentif pajak guna menarik investor untuk masuk dalam kawasan industri yang sedang dalam proses pengembangan tersebut.Bakal Calon Ketua
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Arma Editor
Editor : Dara Aziliya
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
22 jam yang lalu