Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PAKTA IA-CEPA: Wapres JK Minta Australia Investasi di Sektor Pariwisata

Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) meminta Pemerintah Australia lebih banyak berinvestasi di Indonesia, khususnya sektor pariwisata
Wakil Presiden Jusuf Kalla menyampaikan sambutan pada pembukaan Seminar Nasional dan Kongres ISEI XX di Bandung, Jawa Barat, Rabu (8/8/2018) malam./JIBI-Rachman
Wakil Presiden Jusuf Kalla menyampaikan sambutan pada pembukaan Seminar Nasional dan Kongres ISEI XX di Bandung, Jawa Barat, Rabu (8/8/2018) malam./JIBI-Rachman

Bisnis.com, JAKARTA - Wakil Presiden Jusuf Kalla  (JK) meminta Pemerintah Australia lebih banyak berinvestasi di Indonesia, khususnya sektor pariwisata.

Hal ini sejalan dengan pakta kerja sama ekonomi Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement (IA-CEPA) yang bakal diratifikasi pada November 2018.

"Terkait IA-CEPA, kita bisa meningkatkan banyak sektor termasuk industri jasa. Apalagi, Perdana Menteri Australia Scott [Morrison] tertarik dengan industri pariwisata," katanya saat memberikan sambutan di acara Indonesia-Australia Business Forum di Hotel Raffles, Sabtu (1/9/2018).

Dia mengungkapkan, pariwisata Bali menjadi destinasi favorit warga negara Australia. Karena itu, pemerintah Indonesia tertarik mengembangkan pariwisata di wilayah lain atau mencari destinasi 10 Bali Baru untuk ditawarkan ke wisatawan mancanegara. 

Itulah sebabnya, lanjut JK, Menteri Koordinator Bidang Maritim Luhut B. Pandjaitan tengah menyiapkan 10 Bali Baru, di antaranya antara lain adalah Borobudur, Danau Toba, Bromo Tengger Semeru, Pulau Komodo, Pulau Seribu, Tanjung Kelayang, Mandalika, Wakatobi, Morotai dan Tanjung Lesung.

"Saya ingin turis Australia tidak hanya berkunjung ke Bali, tetapi juga ke [Pulau] Komodo, Sulawesi, dan Sumatra," lanjutnya. 

Selain sektor pariwita, JK juga berharap Australia dapat berinventasi di sektor lain, misalnya energi, pertanian, pendidikan, hingga kesehatan.

"Saya sangat mengapresiasi langkah Australia berkomitmen untuk mengembangkan kapasitas pelajar sekolah teknik kejuruan. Ini sangat berguna agar sumber daya manusia Indonesia dapat bersaing di tingkat global," ungkapnya. 

JK menambahkan  Australia merupakan salah satu mitra dagang terpenting bagi Indonesia. Australia menempati peringkat ke-14 negara destinasi ekspor dan peringkat ke-8 negara sumber impor bagi Indonesia.

"Australia merupakan salah satu mitra dagang terpenting bagi Indonesia. Ekspor kita ke Australia berkisat US$ 2,5 miliar, sementara nilai impor US$ 6 miliar," jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper