Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

WORLD ECONOMIC FORUM : Emmanuel Macron Tekankan Multilateralisme

Presiden Prancis Emmanuel Macron tiba di Davos, Swiss, pada Rabu (24/1/2018) dengan pesan baru untuk elit global: berinvestasi, berbagi dan melindungi.
Arsip Foto. Presiden Prancis Emmanuel Macron mengangkat tangan di depan anjingnya Nemo disela rapat dengan Wakil Kanselir dan Menteri Luar Negeri Jerman di Istana Elysee, Paris, Prancis, Rabu (30/8/2017)./Reuters
Arsip Foto. Presiden Prancis Emmanuel Macron mengangkat tangan di depan anjingnya Nemo disela rapat dengan Wakil Kanselir dan Menteri Luar Negeri Jerman di Istana Elysee, Paris, Prancis, Rabu (30/8/2017)./Reuters

Kabar24.com, JAKARTA – Presiden Prancis Emmanuel Macron tiba di Davos, Swiss, pada Rabu (24/1/2018) dengan pesan baru untuk elite global: berinvestasi, berbagi dan melindungi.

Presiden Prancis berusia 40 tahun tersebut melakukan pidato debutnya pada pertemuan tahunan World Economic Forum di depan banyak tokoh elite dunia, seperti dengan Raja Felipe dari Spanyol, kepala Dana Moneter Internasional (IMF) Christine Lagarde, dan Total Chief Executive Officer SA Patrick Pouyanne.

Macron mengatakan kepada mereka bahwa inilah saatnya kerangka baru untuk mengendalikan ekses kapitalisme global.

"Kerangka ini harus didasarkan pada kerja sama dan multilateralisme. Kerangka baru ini adalah cara unik untuk melindungi kepentingan kita dalam jangka panjang," ungkap Macron, seperti dikutip Bloomberg.

Namun, pidato Macron sangat sesuai dengan khalayak domestiknya. Di Prancis, para kritikus menuduhnya sebagai "presiden orang kaya" saat ia memutuskan untuk mengurangi beberapa perlindungan bagi pekerja dan menurunkan pajak.

Penerimaan Versailles

Macron telah mengajak eksekutif global termasuk CEO Google Inc Sundar Pichai dan Chief Operating Officer Facebook Inc. Sheryl Sandberg di Istana Versailles minggu ini saat ia berusaha menarik investasi. Di Davos, ada tanda-tanda bahwa dia berhasil mengubah pandangan eksekutif perusahaan terhadap Prancis.

"Dulu yang bersikap bearish pada Perancis, sekarang saya berpandangan bullish," kata Tidjane Thiam, CEO Credit Suisse Group AG, Selasa (23/1).

Berbicara menggunakan perpaduan bahasa Prancis dan Inggris, Macron meminta para eksekutif dan pejabat untuk menghindari "perlombaan ke bawah" mengenai standar pajak dan perdagangan, dan sebaliknya mengajak untuk fokus pada kesamaan, kohesi sosial, kesehatan, pendidikan, iklim, serta perang melawan ketidaksetaraan.

Macron mengulangi permintaannya kepada raksasa teknologi seperti induk Google Alphabet Inc, Facebook, Apple Inc., dan Amazon.com Inc. untuk membayar pajak yang adil karena menggantikan industri tradisional sebagai sumber pendapatan terbesar dalam ekonomi global. Dia mengatakan strategi pengoptimalan pajak mereka merugikan orang biasa dan merongrong pemerintah.

"Saya ingin perubahan ini, tapi mereka harus membayar pajak mereka," katanya.

'Prancis Kembali’

Macron juga menggunakan pidatonya untuk mengulangi mantra bulan pertamanya menjabar sebagai presiden: "Prancis sudah kembali."

"Prancis kembali menjadi inti Eropa. Karena kita tidak akan pernah meraih kesuksesan di Prancis tanpa keberhasilan di Eropa,” ungkapnya.

Slogan yang diposting di akun Twitter-nya pada hari Rabu ini dimaksudkan sebagai daya tarik lain bagi para pebisnis yang masih mencari tempat untuk menempatkan pabrik, uang atau talenta mereka.

Sebelumnya, dalam wawancara dengan televisi nasional Swiss RTS, Macron juga meminta Presiden AS Donald Trump untuk bergabung dalam multilateralisme serta mengajak pemimpin AS tersebut untuk datang ke Davos untuk menjelaskan strateginya untuk AS dan dunia.

Macron mengungkapkan bahwa dia mengatakan kepada Trump bahwa akan baik baginya untuk dihadapkan pada gagasan lain dengan bergabung dengan para eksekutif global dan pemimpin di forum di Swiss.

Daya tarik Macron kepada investor di Davos menekankan komitmen Eropa terhadap sistem multilateral dan stabilitas politik. Dia juga meminta para pemimpin untuk memikirkan kembali peraturan ekonomi global.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper