Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

AS Kritik Pencalonan Kembali Presiden Venezuela Nicolas Maduro

Juru Bicara Departemen Luar Negeri Amerika Serikat Heather Nauert, Selasa, menilai bukan ide bagus bagi Presiden Venezuela Nicolas Maduro untuk mencalonkan kembali meski akan tergantung pada keputusan rakyat Venezuela.
Nicolas Maduro/Istimewa
Nicolas Maduro/Istimewa

Bisnis.com, WASHINGTON - Juru Bicara Departemen Luar Negeri Amerika Serikat Heather Nauert, Selasa (23/1/2018), menilai bunan ide bagus bagi Presiden Venezuela Nicolas Maduro untuk mencalonkan kembali meski akan tergantung pada keputusan rakyat Venezuela.

Ketika ditanya apakah akan baik bagi Venezuela jika Maduro mencalonkan diri lagi, karena dia telah menyatakan kesediaan untuk melakukannya, Nauert mengatakan kepada wartawan: "Itu adalah berita untuk saya, saya tidak berpikir begitu, saya tidak berpikir itu ide bagus. Tentu rakyat yang harus memutuskan. "

Sebelumnya pada Selasa, Presiden Venezuela Nicolas Maduro, yang dikecam para penentangnya sebagai seorang diktator yang telah menghancurkan ekonomi negara anggota OPEC itu, mengatakan bahwa dia akan mencalonkan diri lagi jika Partai Sosialis yang berkuasa memintanya.

Mantan pengemudi bus berusia 55 tahun itu, yang menggantikan Hugo Chavez pada 2013, mendapat keuntungan dari mesin politik tangguh, dewan pemilihan nasional dan dukungan inti dari orang miskin Venezuela, yang bergantung pada pembagian makanan.

Kritikus dari politisi oposisi hingga kekuatan Barat meragukan pihak berwenang akan mengizinkan pemungutan suara secara bebas dan adil, mengingat pembatasan beberapa tokoh oposisi agar tidak mencalonkan diri dan penyalahgunaan sumber daya negara dalam berkampanye.

Beberapa pihak mengkhawatirkan terjadinya kecurangan terbuka.

"Ini bukan pemilihan umum, ini adalah pendudukan militer dengan dewan pemilihan yang curang," kata aktivis oposisi garis keras Maria Corina Machado, mengacu pada peran utama angkatan bersenjata dan pemerintahan pro-Maduro di masa lalu.

Dengan mengumumkan pemilihan presiden yang akan diadakan pada akhir April, badan legislatif super pro-pemerintah menyebut penyelenggaraan pemilihan umum di Venezuela merupakan bukti lebih lanjut tentang kelangsungan demokrasi meskipun ada sanksi internasional baru-baru ini.

Amerika Serikat, Kanada, dan Uni Eropa telah mengambil tindakan untuk melawan pemerintah Venezuela mengenai tuduhan pelanggaran hak asasi manusia dan korupsi, melukai citra pemerintah dan membuat bank-bank tidak bekerja sama dengan Caracas.

Maduro mengecam Uni Eropa karena menjatuhkan sanksi "keras" pekan ini terhadap tujuh pejabat senior Venezuela, termasuk larangan bepergian dan pembekuan aset.

Jika pemungutan suara presiden dianggap sebagai penipuan, sanksi asing yang lebih berat bisa dijatuhkan, termasuk dari Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang telah menunjukkan sikap oposisi terhadap Maduro sebagai ciri menonjol dari kebijakan luar negerinya


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Martin Sihombing
Sumber : ANTARA/REUTERS

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper