Kabar24.com, SABANG— Wakil Presiden Jusuf Kalla mengingatkan agar pengelolaan infrastruktur di Kota Sabang, Aceh, dilakukan secara terbuka untuk mencapai target pembangunan yang diharapkan.
Wapres menyebut sudah dalam tiga tahun terakhir banyak anggaran yang dikuncurkan untuk mengembangkan infrastruktur di wilayah paling Barat Indonesia tersebut. Sayangnya, pengelolaan dana yang diberikan masih kurang baik.
“Sudah banyak anggarannya dan minta maaf juga banyak masalahnya sehingga dua orang masuk KPK karena urusan Sabang,” ujarnya saat memberikan sambutan di perayaan puncak Sail Sabang 2017, Sabtu (2/12/2017).
JK, sapaan akrabnya, meminta agar dana yang diberikan dikelola secara terbuka. Menurutnya, tanpa manajemen keterbukaan pembangunan di Sabang tidak akan mencapai hasil yang diharapkan.
“Apa yang kita rencanakan untuk Sabang masih perlu kerja keras baik dari pemerintah pusat maupun daerah,” paparnya.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan sebelumnya mengungkapkan Sabang merupakan salah satu destinasi unggulan untuk wisata bahari dan menjadi favorit para yachter dunia karena memiliki taman laut yang indah dan lokasi yang berdekatan dengan Langkawi, Phuket, dan Singapura. Ketiga wilayah ini terkenal sebagai tempat berkumpulnya para komunitas yachter.
Dalam gelaran Sail Sabang 2017, dari hanya 18 yacht dari total 100 buah yang dijadwalkan merapat ke Sabang. Kondisi itu disebabkan oleh cuaca ekstrim yang melanda Indonesia sejak beberapa pekan terakhir.
Menurut catatan Bisnis, wisata bahari hanya berkontribusi 10% terhadap total devisa dari pariwisata US$12,5 miliar. Khusus untuk yacht, ditargetkan dapat bertumbuh menjadi 6.000 kapal yang masuk ke Tanah Air pada 2019.