Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo Dilarang Masuk AS. 7 Jenderal Ini Alami Nasib Serupa

Jika semua kesalahpahaman segera teratasi, pelarangan masuknya Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo tidak akan berlangsung lama.
Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo menyampaikan paparan pada kegiatan diskusi yang digelar oleh Fraksi PKS DPR di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (27/9). Diskusi tersebut mengangkat tema Pancasila dan Integrasi Bangsa./ANTARA-Wahyu Putro A
Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo menyampaikan paparan pada kegiatan diskusi yang digelar oleh Fraksi PKS DPR di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (27/9). Diskusi tersebut mengangkat tema Pancasila dan Integrasi Bangsa./ANTARA-Wahyu Putro A

Kabar24.com, JAKARTA - Jika semua "kesalahpahaman" segera teratasi, pelarangan masuknya Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo tidak akan berlangsung lama.

Seperti diketahui, Panglima TNI batal berkunjung ke AS pada Sabtu beberapa saat sebelum pesawat yang akan membawanya ke AS tinggal landas pukul 17.50 WIB, Sabtu (21/10/2017).

Larangan itu disampaikan US Custom and Border Protection yang diteruskan ke Panglima TNI melalui Emirates.

Larangan itu juga mengingatkan kasus serupa beberapa tahun lalu. Dalam sebuah kesempatan, Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Hashim Djojohadikusumo mengungkapkan adanya tujuh jenderal yang ditolak masuk ke Amerika Serikat.

Di antara ketujuh jenderal itu terdapat nama Prabowo Subianto, Sjafrie Syamsudin, Wiranto, Pramono Edhie, dan Zacky Anwar Makarim karena persoalan HAM.

"Prabowo hanya satu dari tujuh jenderal yang ditolak Amerika. Ada tujuh jenderal yang di-blacklist, tidak hanya Prabowo. Catat itu! Tapi khusus Prabowo tidak ditolak secara personal," paparnya seperti dikutip Bisnis dari Antara tiga tahun lalu.

Sebelumnya pernah diberitakan bahwa Kedutaan Besar AS di Jakarta, meski tidak tertulis, tidak akan memberikan visa masuk ke Amerika Serikat terhadap nama-nama jenderal yang kabarnya diblacklist negara tersebut.

Djoko Santoso kepada pers di Jakarta, Kamis (13/2/2014) mengemukakan, informasi yang disampaikan Hashim Djojohadikusumo sangat penting dan menarik, namun tidak perlu dikhawatirkan, karena Amerika Serikat (AS) bukan musuh Indonesia serta tidak menentukan kiprah politik Indonesia ke depan.

Menurutnya, siapa pun tokoh Indonesia, termasuk tujuh jenderal yang disebutkan Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra itu tidak perlu khawatir pergi ke luar negeri, termasuk ke AS, karena Indonesia adalah negara besar dan hubungan antarnegara tidak ditentukan satu aspek saja, misalnya masalah hak-hak asasi manusia (HAM).

Kini, kita menunggu, akankah pihak AS memberikan penjelasan resmi dan terbuka soal pelarangan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo masuk ke AS? Atau, semuanya akan diselesaikan lewat cara-cara diplomatis yang tidak membuat AS bakal kehilangan muka?

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Saeno
Editor : Saeno
Sumber : bisnis.com

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper