Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pengungsi Rohingya Diserang, Pemerintah Sri Lanka Kecam Kelompok Radikal Biarawan Buddha

Pemerintah Sri Lanka tak dapat menyembunyikan kekesalannya atas aksi penyerangan terhadap pengungsi Rohingya oleh kelompok radikal biarawan Buddha.
Perempuan pengungsi Rohingya bersama cucunya, saat menunggu bantuan, di Bangladesh, Selasa (19/9)./Reuters-Danish Siddiqui
Perempuan pengungsi Rohingya bersama cucunya, saat menunggu bantuan, di Bangladesh, Selasa (19/9)./Reuters-Danish Siddiqui

Kabar24.com, JAKARTA—Pemerintah Sri Lanka tak dapat menyembunyikan kekesalannya atas aksi penyerangan terhadap pengungsi Rohingya oleh kelompok radikal biarawan Buddha.

Kemarahan Sri Lanka terhadap kelompok radikal biarawan Buddha yang menyerang pengungsi Rohingya itu diekspresikan dengan menyebut mereka sebagai “binatang”.

"Budha tidak mengajarkan hal seperti itu. Kita harus memperlihatkan sikap welas asih terhadap para pengungsi. Para biarawan yang melakukan penyerangan bukan biarawan sesungguhnya, mereka binatang," ujar Rajitha Senaratne, juru bicara pemerintah.

Menurut Senaratne, ibu-ibu yang tengah menggendong bayi terusir dari tempat penampungan akibat diserang biarawan tersebut.

Gerombolan biarawan itu mendobrak gerbang bangunan bertingkat di dekat Colombo, lalu memecahkan kaca jendela dan perabot sehingga membuat para pengungsi mengamankan diri ke lantai atas.

Belum ada informasi soal korban tewas dalam insiden itu.

Pemerintah Sri Lanka berjanji akan mengambil tindakan tegas terhadap polisi yang melindungi mereka.

Senaratne menyatakan pemerintah Sri Lanka mengutuk serangan para biarawan terhadap sebuah rumah perlindungan bagi 31 pengungsi Rohingya tersebut. Di tempat pengamanan sementara itu terdapat 16 anak-anak dan tujuh wanita.

"Sebagai umat Buddha saya malu atas apa yang terjadi,” ujar Senaratne kepada wartawan sebagaimana dikutip channelnewsasia.com, Kamis (28/9/2017).

"Buddha tidak mengajarkan hal seperti itu. Kita harus memperlihatkan sikap welas asih terhadap para pengungsi. Para biarawan yang melakukan penyerangan bukan biarawan sesungguhnya, mereka binatang," ujar  Senaratne.

Kelompok biarawan radikal Buddha di Sri Lanka memiliki kaitan erat dengan mitra ultranasionalis mereka di Myanmar. Kedua kelompok ini diduga terlibat dalam tidak kekerasan terhadap minoritas di kedua negara.

Hampir setengah juta etnis Muslim Rohingya melarikan diri dari Bangladesh sejak 25 Agustus lalu. Sebagian lagi diungsikan ke sejumlah negara termasuk Sri Lanka.

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Saeno
Sumber : channelnewsasia.com

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper