Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

48 Desa di Cilacap Terancam Kekeringan

Sebanyak 48 desa di 14 kecamatan di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, diprediksi bakal mengalami kekeringan dan kekurangan air, kata Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cilacap Tri Komara.
Warga mengambil air dari lubang Telaga Banteng di Desa Melikan, Rongkop, Gunungkidul, DI Yogyakarta, Selasa (18/7)./ANTARA-Hendra Nurdiyansyah
Warga mengambil air dari lubang Telaga Banteng di Desa Melikan, Rongkop, Gunungkidul, DI Yogyakarta, Selasa (18/7)./ANTARA-Hendra Nurdiyansyah

Kabar24.com, CILACAP - Sebanyak 48 desa di 14 kecamatan di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, diprediksi bakal mengalami kekeringan dan kekurangan air, kata Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cilacap Tri Komara.

"Berdasarkan prediksi kami, wilayah rawan kekeringan maupun krisis air bersih di Cilacap sebanyak 48 desa yang tersebar di 14 kecamatan," katanya di Cilacap, Sabtu (9/9/2017).

Menurut dia, prediksi tersebut muncul berdasarkan hasil pemetaan terhadap wilayah yang mengalami kekeringan maupun krisis air bersih saat terjadi kemarau panjang pada tahun 2015.

Sementara, pada tahun 2017, kata Komara, berdasarkan data hingga tanggal 7 September telah tercatat sebanyak 20 desa di delapan kecamatan yang mengalami kekeringan maupun krisis air bersih.

"Hingga tanggal 7 September 2017, kami telah menyalurkan bantuan air bersih untuk warga di 20 desa itu sebanyak 85 tangki," ujar Komara.

Komara memperkirakan jumlah desa yang mengalami kekeringan maupun krisis air bersih masih akan bertambah karena berdasarkan prakiraan cuaca yang dikeluarkan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), musim kemarau berlangsung hingga bulan Oktober.

Tri Komara mengatakan jumlah wilayah rawan kekeringan maupun krisis air bersih di Cilacap jika dibandingkan beberapa tahun sebelumnya cenderung berkurang karena sudah banyak yang terjangkau oleh jaringan air bersih.

Sebelumnya, jumlah wilayah rawan kekeringan maupun krisis air bersih di Cilacap mencapai 77 desa.

Khusus untuk wilayah yang mengalami krisis air bersih, beberapa di antaranya tidak terjadi kekeringan atau masih ada air namun karena kemarau, airnya terintrusi air laut sehingga terasa payau.

Sementara, di Kabupaten Banyumas, BPBD setempat juga mencatat jumlah wilayah terdampak kekeringan maupun krisis air bersih terus bertambah.

"Berdasarkan data hingga tanggal 7 September 2017, jumlah wilayah terdampak kekeringan dan krisis air bersih sebanyak 20 desa tersebar di 14 kecamatan," kata Kalakhar BPBD Banyumas Prasetyo Budi Widodo didampingi Koordinator Tim Reaksi Cepat Penanggulangan Bencana BPBD Banyumas Kusworo.

Pihaknya telah menyalurkan bantuan air bersih sebanyak 190 tangki untuk 20 desa tersebut.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Nancy Junita
Sumber : Antara

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper