Kabar24.com, JAKARTA - Presiden Amerika Donald Trump pada Kamis (7/9/2017) mengatakan tidak akan mengambil tindakan militer untuk menanggulangi ancaman rudal dan militer Korea Utara. Namun, jika kemudian dia memutuskan sebaliknya, hari di mana dia merealisasikan tindakan militer, akan menjadi hari yang sangat menyedihkan bagi para pemimpin di Negeri Kim Jong Un tersebut.
Trump kembali menolak tegas untuk merespons secara militer uji coba nuklir keenam Korea Utara yang juga menjadi yang terkuat seiring dengan usaha pemerintah Amerika untuk meningkatkan sanksi ekonomi atas Korea Utara. Dia menyebutkan bahwa Pyongyang telah bersikap sangat buruk dan hal ini harus dihentikan.
"Aksi militer tentu saja menjadi salah satu opsi. Apakah hal ini tak terelakkan? Tak ada hal yang tak terelakkan," katanya seperti dikutip dari Reuters, Jumat (8/9/2017).
"Saya lebih memilih untuk tidak menggunakan jalu militer. Jika kita melakukannya, akan menjadi hari yang sangat menyedihkan bagi Korea Utara," tambahnya.
Bahkan saat Trump bersikeras bahwa sekarang bukanlah saatnya untuk berdiskusi dengan Korea Utara, para anggota senior pemerintahan telah menyatakan bahwa pintu bagi solusi diplomatik masih terbuka, terutama mengingat penilaian Amerika bahwa serangan pencegahan akan memicu serangan balas besar-besaran oleh Korea Utara.
Ketika Trump berbicara tegas terkait Korea Utara, China, pada Kamis (7/9), setuju bahwa PBB harus mengambil tindakan lebih keras atas Korea Utara sembari mendorong terjadinya dialog untuk membantu mengatasi kebuntuan yang terjadi.
Korea Utara yang terus mengejar program nuklir dan rudalnya untuk menentang kecaman internasional mengatakan, pihaknya akan merespons apapun sanksi terbaru dari PBB dan Amerika dengan balasan yang kuat. Korea Utara menuduh Amerika bermaksud memicu perang.
Amerika menginginkan agar Dewan Keamanan PBB menjatuhkan embargo minyak atas Korea Utara, melarang ekspor tekstil negara tersebut serta perekrutan pekerja dari negara Kim.Jong Un di luar negeri dan membekukan aset serta menjatuhkan larangan perjalanan bagi Kim Jong Un.
"Terkait perkembangan baru di Semenanjung Korea, China Setuju agar Dewan Keamanan PBB merespons lebih jauh dan mengambil langkah penting," kata Menteri Luar Negeri China Wang Yi.
"Tindakan apapun yang diambil oleh komunitas Internasional atas Korea Utara harus dengan tujuan untuk membatasi program nuklir dan rudal Korea Utara dan di waktu yang sama harus mengambil sikap kondusif untuk memulai kembali dialog dan konsultasi," tambahnya.