Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Begini Tanggapan Jusuf Kalla Terkait Kehadiran Megawati-SBY di Istana

Berkumpulnya seluruh mantan Presiden, khususnya kedatangan SBY dan Megawati menjelaskan kendati berbeda-beda secara politik namun tujuan bangsa tetap satu.
Presiden Joko Widodo (kedua kiri), Ibu Negara Iriana Joko Widodo (kiri), dan Istri Wakil Presiden Mufidah Kalla (keempat kanan) menyaksikan Wakil Presiden Jusuf Kalla (ketiga kiri) mengumumkan undangan yang memakai pakaian adat terbaik seusai upacara penurunan bendera Merah Putih dalam rangka HUT ke-72 RI di istana Merdeka, Jakarta, Kamis (17/8)./ANTARA-Puspa Perwitasari
Presiden Joko Widodo (kedua kiri), Ibu Negara Iriana Joko Widodo (kiri), dan Istri Wakil Presiden Mufidah Kalla (keempat kanan) menyaksikan Wakil Presiden Jusuf Kalla (ketiga kiri) mengumumkan undangan yang memakai pakaian adat terbaik seusai upacara penurunan bendera Merah Putih dalam rangka HUT ke-72 RI di istana Merdeka, Jakarta, Kamis (17/8)./ANTARA-Puspa Perwitasari

Bisnis.com, JAKARTA – Seluruh mantan Presiden Republik Indonesia yang masih hidup hadir dalam peringatan HUT RI yang ke-72 di Istana Merdeka, kemarin, Kamis (17/8/2017).

Mulai dari Presiden ke-3 BJ Habibie, Presiden ke-5 Megawati Soekarnoputri sampai Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono.

Sejumlah pihak menyebut momen tersebut “langka”, terutama hadirnya Megawati dan SBY dalam satu tempat. Pasalnya, keduanya kompak tak pernah hadir bersama dalam perayaan HUT RI di Istana selama ini.

Selama SBY menjabat pada 2004-2014, Megawati tak pernah menghadiri perayaan HUT RI di Istana. Sama halnya dengan SBY yang baru menghadiri perayaan HUT RI pada tahun ini sejak lengser pada 2014 lalu.

Menanggapi hal tersebut, Wakil Presiden Jusuf Kalla menyatakan berkumpulnya seluruh mantan Presiden, khususnya kedatangan SBY dan Megawati menjelaskan kendati berbeda-beda secara politik namun tujuan bangsa tetap satu.

“Kita berbicara tentang persatuan kita bahwa kita berbeda-beda secara politik tapi secara tujuan, ideologi negara kita tetap satu,” katanya seusai menghadiri peringatan Hari Konstitusi, di Kompleks MPR/DPR, Jumat, (18/8/2017).

Wapres menilai momentum tersebut juga dapat menenangkan situasi politik saat ini. “Otomatis, politik itu selalu ada perbedaan-perbedaan cara, tapi tujuan tidak,” tegasnya.

Adapun, Wapres menyatakan pembicaraan antara SBY dengan Presiden Joko Widodo, dirinya mengaku hanya sebatas silahturahmi biasa. “Oh itu biasa saja ramah tamah tidak membicarakan substansi. Hanya ramah tamah,” ungkapnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Irene Agustine
Editor : Fajar Sidik

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper