Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tentara Suriah Dituduh Gunakan Zat Kimia Klorin

Kelompok pemberontak Suriah menuduh tentara menggunakan gas klorin ketika melawannya pada Sabtu dalam pertempuran di Damaskus timur, yang dengan cepat dibantah militer dengan menyebutnya sebagai rekayasa belaka.
Ilustrasi: Seorang pria membopong jasad seorang anak diduga korban serangan gas kimia di kota Khan Sheikhoun, Idlib, Suriah, yang dikuasai kelompok pemberontak (4/4/2017)./Reuters-Ammar Abdullah
Ilustrasi: Seorang pria membopong jasad seorang anak diduga korban serangan gas kimia di kota Khan Sheikhoun, Idlib, Suriah, yang dikuasai kelompok pemberontak (4/4/2017)./Reuters-Ammar Abdullah

 

Kabar24.com, BEIRUT - Isu penggunaan zat kimia oleh tentara pro-pemerintah kembali mencuat dari perang Suriah.

Kelompok pemberontak Suriah menuduh tentara menggunakan gas klorin ketika melawannya pada Sabtu dalam pertempuran di Damaskus timur, yang dengan cepat dibantah militer dengan menyebutnya sebagai rekayasa belaka.

Kelompok Failaq al-Rahman mengatakan bahwa lebih dari 30 orang menderita sesak napas akibat serangan di Ain Tarma, wilayah Ghouta timur, tempat pasukan pemerintah berusaha mengambil kembali kendali dari kelompok pemberontak.

Dalam pernyataan yang diedarkan media pemerintah, sumber militer mengatakan bahwa komando tentara sama sekali menolak tuduhan tersebut.

"Kami belum pernah menggunakan senjata kimia apa pun pada masa lalu dan kapan pun tidak akan menggunakannya," kata pernyataan itu.

Amerika Serikat mengatakan pada Rabu bahwa pemerintahan Presiden Bashar al-Assad tampaknya sejauh ini mengindahkan sebuah peringatan yang dikeluarkan pada awal pekan ini, untuk tidak melakukan serangan senjata kimia setelah AS mengatakan bahwa pihaknya melihat kemungkinan adanya persiapan serangan menggunakan senjata kimia lain.

Pemerintahan Barat termasuk Amerika Serikat mengatakan bahwa pemerintah Suriah berada di balik serangan gas kimia di kota Khan Sheikhoun pada April lalu, menewaskan puluhan orang.

Sebagai tanggapan, Amerika Serikat menembakkan peluru kendali jelajah ke pangkalan udara yang menurut AS merupakan tempat serangan itu dilancarkan.

Pemerintah Suriah membantah berada di balik serangan tersebut.

Pada Sabtu, pemerintah Suriah juga membantah sebuah laporan dari pengawas senjata kimia internasional yang mengatakan bahwa terdapat penggunanaan zat sarin yang terlarang, dalam serangan pada April terhadap kota Khan Sheikhoun, dengan mengatakan bahwa mereka tidak memiliki kredibilitas apapun.

Penyelidikan gabungan Perserikatan Bangsa-Bangsa dan OPCW menemukan bukti bahwa pasukan pemerintah Suriah bertanggung jawab atas tiga serangan gas klorin pada 2014 dan 2015 serta petempur IS menggunakan gas mustar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Saeno
Sumber : Antara/Reuters

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper