Kabar24.com, JAKARTA -- Rakyat Iran mulai menghitung mundur hari kehancuran Israel ditandai dengan unjuk rasa hampir di seluruh wilayah di negara itu.
Mereka menyakini kehancuran Israel berdasarkan pernyataan pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei bahwa tidak akan ada lagi Israel pada tahun 2040.
Khamenei pada tahun 2015 menyatakan Israel hancur tak sampai seperempat abad lagi. Unjuk rasa yang digelar untuk memperingati hari Al-Quds untuk mendukung wilayah Palestina pada Jumat, 23 Juni 2017 menjadi momen untuk mulai menghitung hari kehancuran Israel.
Sambil membawa spanduk berisi protes terhadap Israel, para demonstran juga berteriak hancurkan Israel. Presiden Hassan Rouhani dan Ketua Parlemen Ali Larijani termasuk di antara pejabat yang hadir dalam unjuk rasa.
Dalam pidato di hadapan orang-orang yang akan salat Jumat di lapangan Universitas Teheran, Larijani mengatakan Israel adalah teroris paling ganas dalam sejarah.
"Israel adalah biang terorisme," kata Larijani mengutip Independent, 24 Juni 2017.
Di akhir unjuk rasa, terlihat sebuah layar elektronik yang terpasang di Lapangan Palestina di Teheran yang menampilkan angka 8.411. Angka tersebut adalah jumlah hari dari sisa umur Israel.
Baca Juga
Media pemerintah Iran mengklaim unjuk rasa diikuti lebih dari satu juta orang di Teheran saja. Selain di Teheran, protes serupa muncul di seluruh Iran. Mereka mengecam pendudukan Israel atas wilayah Palestina dan membakar bendera Israel dan Amerika Serikat.
Unjuk rasa menentang Israel merupakan acara tahunan yang menandai Hari Al-Quds, sebuah nama Arab bersejarah untuk Yerusalem. Iran mengatakan ini adalah kesempatan untuk mengungkapkan dukungan bagi Palestina dan menekankan pentingnya Yerusalem bagi umat Islam.