Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Teror di Markas Polda Sumut Bukti Teroris Supernekat

Indonesia Police Watch (IPW) mengatakan teror di Polda Sumut menunjukkan bahwa para teroris semakin supernekat. IPW meminta polisi lebih siaga menghadapi potensi terorisme, khususnya pasca penyerangan di Markas Polda Sumatera Utara di Jalan Medan -Tanjung Morawa, Sumatera Utara,Minggu (25/6/2017).
Personel Brimob berjaga di dekat pos polisi Mapolda Sumut pascapenyerangan oleh teroris, di Medan, Sumatra Utara, Minggu (25/6)./Antara-Irsan Mulyadi
Personel Brimob berjaga di dekat pos polisi Mapolda Sumut pascapenyerangan oleh teroris, di Medan, Sumatra Utara, Minggu (25/6)./Antara-Irsan Mulyadi

Kabar24.com, JAKARTA -- Indonesia Police Watch (IPW) mengatakan teror di Polda Sumut menunjukkan bahwa para teroris semakin supernekat. IPW meminta polisi lebih siaga menghadapi potensi terorisme, khususnya pasca penyerangan di Markas Polda Sumatera Utara di Jalan Medan -Tanjung Morawa, Sumatera Utara,Minggu (25/6/2017).

Ketua Presidium IPW Neta S. Pane menyebut serangan itu sebagai keprihatinan atas profesionalisme polisi.

“Sekaligus menunjukkan bahwa para teroris semakin supernekat. Dengan senjata seadanya, mereka nekat menyerang polisi bersenjata lengkap yang sedang bertugas di markas kepolisian,” ujar Neta dalam keterangan tertulis IPW, Senin (26/6/2017).

Sikap nekat teroris, menurut dia meningkat usai teror bom bunuh diri di Kampung Melayu, Jakarta Timur, pada Mei lalu.

Insiden yang menghilangkan nyawa melukai dua anggota polisi itu dikhawatirkan menginspirasi pelaku terorisme lain untuk meningkatkan serangan kepada polisi. Hal itu, kata dia, terbukti dengan insiden di Polda Sumut, di mana pelaku menyerang hanya dengan sebilah pisau.

“Kasus ini tentunya menjadi catatan buruk bagi Polri menjelang Hari Bhayangkara 2017. Publik jelas merasa prihatin karena anggota polisi ternyata tidak bisa melindungi diri saat diserang pelaku kejahatan di markasnya sendiri,” ujar Neta.

IPW, dalam hal ini mengimbau jajaran Polri untuk meningkatkan kepekaan untuk menghadapi berbagai situasi. Kewaspadaan pun harus ditingkatkan untuk menghadapi isu melebarnya daerah teror milisi ISIS. Pergerakan ISIS pasca konflik di Marawi, Filipina Selatan, menurut Neta harus menjadi perhatian tersendiri.

“Bagaimana pun, jika ada polisi terbunuh oleh pelaku kejahatan tentu akan menjadi keprihatinan tersendiri bagi publik dan sekaligus menjadi kecemasan terhadap profesionalisme sistem keamanan,” kata Neta.

Penyerangan Pos Jaga III Markas Polda Sumut, terjadi sekitar pukul 03.00 WIB, Ahad. Kapolda Sumut Inspektur Jenderal Rycko Amelza Dahniel mengatakan serangan ini mengindikasikan adanya sel teroris di kawasan tersebut.

Polisi sudah menangkap empat orang di berbagai tempat di Kota Medan terkait teror yang menewaskan seorang anggota polisi itu. Keempatnya ditangkap tim gabungan Polda Sumatera Utara, Polrestabes Medan, dan Detasemen Khusus 88 Anti Teror.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : JIBI
Editor : Nancy Junita
Sumber : Tempo

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper