Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kapolri: Miryam Berpotensi Terkait Penyerang Novel Baswedan

Miryam S. Haryani dinilai sebagai pihak yang berpotensi terkait dalam penyerangan terhadap penyidik KPK Novel Baswedan.
Tersangka kasus dugaan memberi keterangan palsu dalam persidangan KTP-Elektronik Miryam S Haryani menggunakan rompi tahanan KPK dikawal petugas ketika keluar dari Gedung Merah Putih, KPK, Jakarta, Senin (1/5) malam./Antara-Reno Esnir
Tersangka kasus dugaan memberi keterangan palsu dalam persidangan KTP-Elektronik Miryam S Haryani menggunakan rompi tahanan KPK dikawal petugas ketika keluar dari Gedung Merah Putih, KPK, Jakarta, Senin (1/5) malam./Antara-Reno Esnir

Kabar24.com, JAKARTA - Miryam S. Haryani dinilai sebagai pihak yang berpotensi terkait dalam penyerangan terhadap penyidik KPK Novel Baswedan.

Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengatakan karena potensi itulah Miryam S. Haryani ditangkap polisi.

"Kami menangkap saudara Miryam Haryani, juga dengan tujuan karena kami melihat sudut pandang dia mempunyai potensi, maka kami dalami yang bersangkutan," kata Tito saat rapat kerja Komisi III DPR, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (23/5/2017).

Ia mengatakan penyidik juga memeriksa link-link milik Miryam yang berpotensi digerakan untuk menyerang Novel.

Meski begitu, Tito menuturkan belum ada hasil positif dari penangkapan Miryam S. Haryani. Selain itu, kata dia, kepolisian juga menangkap Miko yang melalui akun media sosialnya berpotensi menjadi penyerang Novel.

"Kami duga dia sakit hati dan merasa ada tekanan saat memberikan keterangan palsu oleh Novel," kata Tito.

Selain itu, Tito menjelaskan penangkapan Miko juga untuk menyelidiki hubungan Miko dalam kasus Akil Mochtar dan Mochtar Efendi.

"Belum ada hasil positif tapi masih ada pendalaman," ujar Tito.

Penangkapan keduanya, kata Tito, berdasarkan pemeriksaan secara deduktif dengan menelusuri motif terduga pelaku.

Tito memastikan penanganan kasus penyerangan Novel Baswedan terus berlanjut.

Tim Polda Metro Jaya, kata dia, bekerja bersama tim gabungan dari tim Mabes Polri.

"Ini kami dalami termasuk pencarian bahan air keras dan kemudian motif kelompok dan orang yang pernah sakit hati," kata Tito.

Hingga memasuki bulan kedua, kepolisian belum menemukan identitas dua pelaku penyerangan yang menggunakan pakaian serba hitam saat serangan terhadap Novel pada 11 April lalu.

Kepolisian telah memeriksa hingga 30 orang saksi dan sempat memeriksa lima orang terduga pelaku yang belakangan dilepaskan karena minim bukti.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : JIBI
Editor : Saeno
Sumber : Tempo.co
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper