Kabar24.com, JAKARTA -- Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar menilai aksi penolakan terhadap Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah oleh sekelompok massa di Bandara Sam Ratulangi merupakan bentuk pelangaran undang-undang.
Menurutnya, pengepungan oleh massa di Manado, Sulawesi Utara tersebut harus menjadi pelajaran dan tidak boleh terulang kembali.
“Bagaimanapun, masih banyak cara berdemokrasi yang lebih baik,” ujarnya, Minggu (14/5).
Muhaimin menilai kejadian itu tidak terlepas dari dampak Pilkada DKI Jakarta.
Menurutnya, bagaimanapun tajamnya perbedaan dan apapun bentuk emosinya, semua pihak seharusnya segera menghentikan aksi tersebut.
"Mari kita hentikan semua ini, hendaknya kita move on dan mari kita cari jalan terbaik, buat mencari jalan menghentikan radikalisme di Indonesia," ujarnya.
Untuk itu, dia mengajak sekaligus mengimbau kepada seluruh lapisan masyarakat Indonesia bekerja yang baik tanpa harus menandingi dengan cara-cara kasar.
"Setop semuanya, kita harus move one menjadi bagian yang bersatu padu membangun bangsa ini,” ujarnya.
Anggota Komisi III DPR dari Fraksi PDIP Masinton Pasaribu juga menyayangkan penolakan warga Manado terhadap politisi PKS tersebut. Menurut Masinton, tindakan tersebut sama saja menunjukan nilai persaudaraan Indonesia berkurang.
"Miris dan prihatinnya saya, kenapa ada penolakan terhadap sesama anak bangsa di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang kita cintai ini?" kata Masinton.
Dia menegaskan, setiap warga Indonesia sudah mengikrarkan diri bertanah air, berbangsa dan berbahasa satu, Indonesia.
"Kenapa kita susutkan rasa persaudaraan kita sebagai sesama anak bangsa Indonesia hanya karena perbedaan?," ungkapnya.
Politisi PDIP itu prihatin kalau persoalan yang muncul tersebut terkait isu SARA yang seharusnya tidak perlu terjadi.