Bisnis.com, JAKARTA - Pemprov DKI telah menyelesaikan lelang pengadaan barang dan jasa senilai Rp7,5 triliun sepanjang Januari hingga akhir Maret 2017.
Kepala Badan Pengelola Pengadaan Barang dan Jasa (BPPBJ) DKI Jakarta Blessmiyanda mengatakan realisasi tersebut merupakan gabungan antara lelang tahun tunggal (single years) dan tahun jamak (multi years).
"Nilai lelang single years yang sudah dilaksanakan sebesar Rp5,34 triliun dan tender multi years Rp2,17 triliun sehingga totalnya berkisar Rp7,5 triliun," ujarnya, Senin (27/3).
Dia menuturkan jumlah paket lelang single years yang telah diselesaikan sejak awal Januari hingga saat ini mencapai 78 paket. Mengacu pada data BPPBJ DKI Jakarta, total permohonan lelang yang masuk melalui situs lpse.jakarta.go.id berjumlah 192 paket dengan nominal Rp6,3 triliun.
Sementara itu, lelang yang tengah diproses oleh BPPBJ DKI hingga saat ini tercatat 178 paket atau sekitar Rp6 triliun. Menurutnya, realisasi tersebut melonjak signifikan dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (y-o-y).
"Nilai paket lelang yang diproses BPPBJ DKI pada, periode yang sama tahun lalu hanya sekitar Rp1,2 triliun. Apalagi jika dibandingkan dengan periode 2015. Saat ini, malah belum ada paket lelang yang diproses karena ada masalah keterlambatan pengesahan anggaran pendapatan dan belanja [APBD] DKI," jelasnya.
Meski demikian, dia mengatakan pihaknya terus berupaya mempercepat proses lelang barang dan jasa tahun anggaran 2017. Pasalnya, semakin cepat penyelesaian administrasi lelang maka semakin cepat pula satuan kerja perangkat daerah (SKPD) memulai pekerjaan pembangunan di lapangan.
Selain banyak paket yang telah diselesaikan, Blessmiyanda menuturkan lelang yang dilaksanakan Pemprov DKI pada tahun ini lebih efisien dibandingkan periode sebelumnya.
Dia membandingkan total pagu yang ditetapkan pemerintah mencapai Rp5,34 triliun untuk 78 paket. Sementara itu, nilai penawaran dari peserta lelang hanya berkisar Rp4,2 triliun.
"Pemprov DKI bisa dibilang hemat hingga 21,66% untuk 78 paket lelang. Efisiensi terbesar terjadi pada jenis pengadaan barang, yakni jumlah penghematan mencapai 51,3%," katanya.