Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

50 Tahun Diplomatik RI-Singapura, 4 Perbatasan Masih Diperselisihkan

Pemerintah Indonesia-Singapura masih menyisakan satu penetapan perbatasan antara kedua negara.
Funtasy Island/funtasyisland.com
Funtasy Island/funtasyisland.com

Bisnis.com, SINGAPURA – Pemerintah Indonesia-Singapura masih menyisakan satu penetapan perbatasan antara kedua negara.

I Gede Ngurah Swajaya, Duta Besar Indonesia untuk Singapura menuturkan pencapaian tersebut merupakan salah satu kemajuan dalam 50 tahun hubungan diplomatik kedua negara. Pasalnya dari empat perbatasan yang diperselisihkan, sisi di Pulau Putih atau Pedra Branca yang masih dalam pembicaraan.

Capaian lain dari hubungan kedua negara adalah stabilitas di kedua negara. Kemampuan pemerintah kedua negara menjaga stabilitas politik dan keamanan membuat ekonomi tumbuh dan mendorong kesejahteraan rakyat.

"Dibandingkan dengan kawasan lain, jelas terlihat stabilitas keamanan kawasan berkontribusi besar dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat," kata Swajaya di Singapura, Minggu (26/3).

Dia mengatakan hubungan Indonesia dan Singapura juga terlihat dari sisi ekonomi. Dalam empat tahun terakhir investasi Singapura di Indonesia merupakan salah satu yang teratas. Untuk itu hubungan diplomatik kedua negara harus diperkuat.

"Tahun lalu peningkatan investasi Singapura [ke Indonesia] mencapai 55 persen. Hal ini luar biasa karena tercapai di tengah kondisi ekonomi dunia yang tak terlalu baik," katanya.

Saat ini, kata Swajaya, pihaknya juga meluncurkan inisiatif memajukan pariwitasa kedua negara bertetangga ini. Polanya dengan melakukan promosi bersama untuk menarik pelancon ke kedua negara. Dia mengatakan dengan pola ini maka para turis yang berkunjung ke Singapura dapat melanjutkan perjalannya ke kawasan wisata yang ada di Indonesia

"Yang sedang disiapkan misalnya Singapura-Bintan, Singapura- Borobudur, Singapura-Toba, Singapura-Mandalika, dan tentu Bali," kata Swajaya.

Meski begitu, dia mengatakan terdapat sejumlah persoalan yang masih perlu dicarikan titik temu oleh kedua negara. Beberapa persoalan ini meliputi kerja sama pertahanan, perjanjian ekstradisi hingga penanganan terorisme.

Sementara itu, untuk peningkatan pelayanan ke imigrasian bagai masyarakat Indonesia di Singapura, Kedutaan Besar Indonesia meluncurkan aplikasi paspor melalui telepon pintar serta layanan One-day Visa dan Passport Service. Dengan aplikasi ini maka para pekerja Indonesia di Singapura yang ingin memperpanjang paspornya dijanjikan dapat diselesaikan dihari yang sama. Pengisian data juga dapat dilakukan melalui aplikasi di telepon pintar.

Aplikasi ini juga memungkinkan pemerintah melacak keberadaan TKI dan juga dilengkapi ruang untuk diskusi bagi sesama masyarakat Indonesia di Singapura. Bahkan, kata dia, masyarakat Indonesia yang kehilangan paspor ketika berkunjung dapat menggunakan aplikasi ini sehingga kedutaan dapat menerbitkan surat keterangan sementara di hari yang sama.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Anggara Pernando
Editor : Fajar Sidik

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper