Kabar24.com, JAKARTA - Presiden Rusia Vladimir Putin berjanji tidak akan menyerah pada tekanan terhadap militernya di Suriah dan menuduh AS dan sekutu-sekutunya mempropagandakan "histeria anti-Rusia."
Selama 10 hari terakhir, Moskow meningkatkan aktivitas militernya di Mediterania dan wilayah Baltik dengan mengerahkan kapal perang dan rudal yang dilengkapi dengan hulu ledak nuklir, dan menangguhkan perjanjian anti penyebaran nuklir. Rusia
Usulan resolusi Dewan Keamanan PBB yang diusulkan Prancis pada Suriah, yang menuntut penghentian segera pemboman di Aleppo, direncanakan untuk memicu veto Rusia dan memperburuk situasi, ujar Putin pada sebuah forum investor VTB di Moskow, Rabu.
Hubungan Rusia – AS makin memburuk menyusul serangkaian peristiwa, mulai dari persoalan Suriah hingga turudah AS melakukan serangan dunia maya pada sistem pemilihan presiden AS.
Sementara itu, Juru bicara Gedung Putih Josh Earnest, mengatakan bahwa Moskow mendukung sebuah "pemerintahan boneka" di Suriah dan mengatakan Rusia memiliki agenda yang agak kotor, seperti dikutip Bloomberg, kamis (13/10/2016)..
Di lain pihak, Putin menuduh calon presiden AS dari menggunakan retorika anti-Rusia untuk meningkatkan dukungan mereka dalam pemilu bulan depan. Pada saat yang sama, ia menegaskan bahwa Rusia bersedia untuk bekerja dengan pemimpin AS yang bersedia untuk bekerja sama
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
