Bisnis.com, JAKARTA - Perusahaan asal Singapura Sakae Corporate Advisory Pte Ltd, Buleleng Regency dan PT Baruna Indonesia menandatangani kerjasama pembangunan Bandar Udara di Bali Utara dan pengembangan kawasan properti.
Menurut Chairman dari Sakae Corporate Advisory, Douglas Foo, peluang bisnis untuk pengembangan bandar udara ini sangat baik potensinya bagi investor, baik investor lokal ataupun global.
“Saya menyambut baik semua partisipan yang tertarik untuk terlibat dalam berinvestasi untuk proyek ini,” jelas Douglas dalam siaran pers yang diterima Bisnis, Jumat (20/5/2016).
Proyek tersebut memiliki banyak kesempatan investasi baik di dalam negeri ataupun di luar negeri. Adapun peluang investasi yang masih tersedia misalnya untuk ground handling, pengoperasian dan maintenance untuk fasilitas dan infrastruktur bandara.
Penandatanganan kerjasama itu adalah untuk mengakomodasikan pesawat yang lebih besar yakni tipe B737-800.
Penandatanganan dihadiri oleh Duta Besar Indonesia untuk Singapura Ngurah Swaja.
Kerjasama itu juga meliputi pengembangan kawasan properti yang dilengkapi hotel dan pesawat jet pribadi.
Tahap berikutnya akan dilakukan pengembangan pelabuhan laut khusus yang dirancang untuk kapal pesiar, kapal pesiar pribadi, dan terminal feri.
Penandatanganan kerjasama ini adalah bagian dari misi kunjungan Douglas Foo ke Indonesia pada Maret lalu sebagai Ketua Umum dari Federasi Manufaktur Singapura.
Adanya dukungan dari Duta Besar Indonesia untuk Singapura Ngurah Swajaya juga dipandang Foo menjadi angin segar untuk membuka peluang bisnis yang ke depannya bisa difasilitasi antara perusahaan-perusahaan Singapura dengan organisasi atau asosiasi pengusaha di Indonesia beserta izin dari otoritas dari pemerintah setempat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
