Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tampil di Kampus UI, Ini Ajakan SBY ke Mahasiswa

Presiden RI periode 2004 2014, Susilo Bambang Yudhoyono memaparkan di hadapan mahasiswa Universitas Indonesia bahwa proyeksi masa depan bangsa berdasar pada cita-cita tujuan nasional, aktualisasi Pancasila, hingga mewujudkan negara maju di akhir abad 21.
SBY dan Megawati Soekarnoputri/Antara
SBY dan Megawati Soekarnoputri/Antara

Bisnis.com, JAKARTA – Presiden RI periode 2004 – 2014, Susilo Bambang Yudhoyono  memaparkan di hadapan mahasiswa Universitas Indonesia bahwa proyeksi masa depan bangsa berdasar pada cita-cita tujuan nasional, aktualisasi Pancasila, hingga mewujudkan negara maju di akhir abad 21.

"Dulu debat founding fathers kita saat desain konstitusi, kata mereka ada yang bilang pertama negara harus kuat, kekuasaannya harus besar. Namun ada yang berpendapat oh jangan terlalu kuat dan besar, agar hak rakyat dapat diwadahi. Kalau kita simak UUD 45, kedua elemen ini ada, dulunya tidak. Empat kali perubahan, konstitusi pendahulu kita rumuskan haluan negara," katanya saat memberi kuliah umum di Balai Sidang Universitas Indonesia, Kamis (20/8/2015).

SBY mengajak seluruh masyarakat berjuang mencapai cita-cita dan tujuan nasional, mengaktualisasikan dan mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila. Pencapaian negara maju, kata dia, dapat dicapai oleh generasi muda.

"Ini tidak doktriner, tidak dokmatik. Bagaimana jalan menuju negara maju di abad 21 untuk adik - adik yang masih muda era kalian semua nanti saatnya kalian memimpin. Generasi saya pasti sudah dipanggil yang Maha Kuasa kalaupun ada pasti sudah senja. Insya Allah negara ini makin kuat dan maju di bawah kepemimpinan mahasiswa mewujudkan cita - cita nasional," paparnya.

Ia mengapresiasi saat ini ketatanegaraan di Indonesia semakin baik di mana human right dijunjung tinggi, dan kewenangan daerah diperbesar. Ia menilai upaya pemberantasan korupsi di era reformasi juga terus berjalan dalam rangka mencapai cita-cita nasional.

"Check and balances diperbaiki supaya parlemen tak hanya jadi tukang stempel di periode lalu, walaupun sekarang belum betul-betul terbangun. Istilah power tends to corrupt dulu eksekutif saja, tapi kemerdekaan dan kebebasan ekstrim bisa disalahgunakan di era reformasi oleh siapa saja yang pegang kekuasaan, bisa bupati, presiden, gubernur, pers, polri, dan lainnya," tegasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper