Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Raymond Sapoen, Iki Wong Banyumas Bertarung di Pemilu Presiden Suriname

Yang menarik, salah satu calon presiden yang ikut bertarung dalam pentas pilpres itu adalah Raymond Sapoen, warga Suriname keturunan Jawa.
Raymond Sapoen/surinameherald/yus
Raymond Sapoen/surinameherald/yus

Kabar24.com, JAKARTA - Republik Suriname, salah satu negara di Amerika Selatan, pada Mei 2015 akan menggelar pemilihan umum presiden.

Yang menarik, salah satu calon presiden yang ikut bertarung dalam pentas pilpres itu adalah Raymond Sapoen, warga Suriname keturunan Jawa.

Buyut Raymond berasal dari Desa Kanding, Kecamatan Somagede, Banyumas, Jawa Tengah.

Kabar pencapresan Raymond ini sampai ke telinga warga Desa Kanding.

"Saya kaget pertama kali mendengar adanya keturunan warga Desa Kanding di Suriname yang dikabarkan menjadi kandidat presiden,” ujar Ketua RT 01 RW 01, Haryono, Selasa (3/2/2015).

Dia menuturkan penduduk desa senang mendengar kabar itu. "Bagaimanapun, jika memang Raymond keturunan warga Kanding, mudah-mudahan bisa membanggakan desa kami".

Haryono mengatakan, agak sulit mencari jejak keluarga Sapoen meski ia sudah mencoba menelusuri ke beberapa warga yang masih memiliki hubungan famili dengan buyut Raymond. "Karena yang kami dengar pertalian saudaranya dari buyut, setelah itu ke Ibu Sadem yang merupakan ibu Sapoen yang dimaksud," ucapnya.

Heboh ini muncul setelah penduduk Suriname yang juga keturunan Jawa, Arie Grobbee, menuliskan hasil penelusurannya di Desa Kanding untuk menemukan leluhur Raymond Sapoen. Raymond saat ini menjabat Menteri Pendidikan Suriname.

"Saya mulai menelusurinya dari data Belanda yang saya dapat. Setelah berkunjung ke sana (Kanding), saya menemukan beberapa warga yang memang mengenal Sapoen,” ujar Arie.

Setelah Arie mencocokkan beberapa ciri fisik, dia menemukan kesesuaian dengan Parsono, penduduk Desa Kanding. Silsilah keluarga mereka juga menunjukkan hubungan keluarga dengan Raymond, yang ibunya bernama Sadem.

Hingga saat ini, Arie, yang aktif dalam perkumpulan warga Jawa-Belanda, mengaku masih mencoba menelusuri lebih dalam lagi.

"Saya ingin agar bisa menyambung tali silaturahmi antara warga Jawa yang berada di Suriname dan yang masih tersisa di sini, karena telah lama mereka terputus dengan tanah leluhurnya," katanya.

Sapoen, buyut Raymond, meninggalkan Jawa 83 tahun silam. Banyumas merupakan salah satu basis pengerahan tenaga kerja oleh Belanda ke Suriname.

Berdasarkan data wikipedia, Suriname dulu bernama Guyana Belanda atau Guiana Belanda, bekas wilayah koloni Belanda. Negara ini berbatasan dengan Guyana Perancis di timur dan Guyana di barat. Di selatan berbatasan dengan Brasil dan di utara dengan Samudra Atlantik.

Di Suriname tinggal sekitar 75.000 orang Jawa dan dibawa ke sana dari Hindia Belanda antara tahun 1890-1939. Suriname merupakan salah satu anggota Organisasi Konferensi Islam.        

Berdasarkan data statistik dari Biro Pusat Administrasi Kependudukan Suriname, jumlah penduduk Suriname pada sensus tahun 2003 tercatat 481.146 jiwa.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : News Editor
Editor : Yusran Yunus
Sumber : Tempo.co
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper