Kabar24.com, JAKARTA-Ketua DPP Partai Gerindra Desmond J Mahesa menilai wajar kalau Presiden Jokowi melakukan pembersihan orang-orang Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di pemerintahan.
Menurutnya, pemberhentian Jenderal Polisi Sutarman dari posisi Kapolri dan Komjen Pol Suhardi Alius dari posisi Kabareskrim merupakan sesuatu yang wajar. Apalagi posisi tersebut sangat strategis.
"Saya kira bukan masalah politik bersih-bersih orang SBY, bahwa jantung kekuasaan seorang Kapolri itu Kabareskrim, Intel dan Brimob. Kalau Anda tidak bisa kendalikan Kabareskrim, Brimob dan Intel, kekuatan Polri kan di situ," ujar Wakil Ketua Komisi III DPR itu kepada wartawan di Gedung DPR, Rabu (21/1/2015).
Dengan bergantinya Kapolri kata Desmon, maka jabatan strategis lain akan diganti. Kebijakan itu jelas bertujuan untuk menjaga soliditas di tubuh Polri agar tetap satu komando.
"Dalam proses ini merupakan sesuatu yang wajar (pencopotan jabatan tertentu). Pemecatan, pergantian itu dalam konteks kekompakan lembaga kepolisian, kalau tidak akan terjadi konflik karena manajerialnya tidak kompak," ujarnya.
Menurut Desmon, siapa pun yang menjadi Kapolri wajib mengganti jajaran penting di bawahnya dengan orang kepercayaan. Jika tidak, ritme gerak Polri akan timpang.
"Jadi, siapa pun yang jadi Kapolri yang akan dipikirkan Kabareskrim sebagai ujung tombak penegakan hukum, bagaimana operasi intelijen terkendali dan tidak menyesatkan,” ujarnya. Selain itu, bagaimana menghadapi hal-hal konflik di masyarakat kalau Brimob tak bisa dikendalikan, ujarnya menambahkan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
