Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Gempa Magnitudo 8,8 Rusia Jadi yang Terkuat ke Ke-6 Sepanjang Sejarah

Gempa magnitudo 8,8 mengguncang Kamchatka, Rusia, menjadi gempa terkuat ke-6 dalam sejarah, memicu tsunami dan evakuasi di berbagai negara termasuk Indonesia.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini bahaya tsunami imbas dari gempa berkekuatan 8,6 magnitudo yang terjadi di Rusia pada Rabu (30/7/2025) pukul 06.24 WIB/BMKG
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini bahaya tsunami imbas dari gempa berkekuatan 8,6 magnitudo yang terjadi di Rusia pada Rabu (30/7/2025) pukul 06.24 WIB/BMKG

Bisnis.com, JAKARTA – Gempa bumi berkekuatan magnitudo 8,8 yang mengguncang Kamchatka, Rusia Timur, tercatat sebagai gempa ke-6 terkuat sepanjang sejarah berdasarkan data dari US Geological Survey (USGS).

Posisinya sejajar dengan dua gempa besar lainnya seperti gempa Biobío, Chile, tahun 2010 dan gempa Esmeraldas, Ekuador, pada 1906.

“Gempa hari ini masuk dalam jajaran sepuluh gempa terkuat yang pernah tercatat,” ujar Helen Janiszewski, Asisten Profesor Divisi Geofisika dan Tektonik di Universitas Hawaii seperti dilansir BBC International, Rabu (30/7/2025).

Gempa Chile 2010 yang berpusat di lepas pantai dekat kota Quirihue, menewaskan 523 orang dan menghancurkan lebih dari 370.000 rumah. Sementara gempa besar di Ekuador yang juga dikenal sebagai gempa Ecuador-Colombia, memicu tsunami dahsyat yang menelan korban jiwa hingga 1.500 orang dan gelombangnya menjangkau sejauh San Francisco.

Menariknya, peringkat kelima gempa terkuat dunia juga berasal dari wilayah yang sama dengan gempa hari ini: Kamchatka, Rusia. Terjadi pada tahun 1952, gempa tersebut merupakan yang pertama kali tercatat dengan kekuatan magnitudo 9 di dunia.

USGS mencatat bahwa gempa Kamchatka 1952 memicu tsunami raksasa yang menghantam Hawaii dan menyebabkan kerugian material lebih dari US$1 juta.

Peringatan Tsunami

Peringatan tsunami telah dikeluarkan di beberapa negara termasuk Indonesia akibat gempa dahsyat tersebut.

Dilansir dari NBC, di Rusia, gelombang tsunami pertama menghantam wilayah pesisir Severo-Kurilsk, permukiman utama di Kepulauan Kuril Rusia di Pasifik, menurut gubernur setempat, Valery Limarenko. 

Dari kota terbesar di dekat episentrum, Petropavlovsk-Kamchatsky, bahwa banyak orang berlarian ke jalan tanpa sepatu atau pakaian luar. Lemari-lemari di dalam rumah roboh, cermin-cermin pecah, mobil-mobil bergoyang di jalan, dan balkon-balkon di gedung-gedung bergetar hebat.

Pemadaman listrik dan gangguan layanan telepon seluler di ibu kota wilayah Kamchatka.

Dilansir dari Reuters, gempa berkekuatan 8,8 skala Richter mengguncang Semenanjung Kamchatka, Timur Jauh Rusia, itu memicu tsunami setinggi 4 meter (13 kaki), merusak bangunan, dan memicu peringatan serta evakuasi yang meluas hingga Samudra Pasifik.

"Gempa bumi hari ini serius dan terkuat dalam beberapa dekade terakhir," kata Gubernur Kamchatka, Vladimir Solodov, dalam sebuah video yang diunggah di aplikasi perpesanan Telegram.

Tsunami dengan ketinggian 3-4 meter (10-13 kaki) terekam di beberapa bagian Kamchatka, kata Sergei Lebedev, menteri regional untuk situasi darurat, yang mendesak masyarakat untuk menjauh dari garis pantai.

Survei Geologi AS mengatakan gempa bumi tersebut dangkal pada kedalaman 19,3 km (12 mil), dan berpusat 119 km (74 mil) di timur-tenggara Petropavlovsk-Kamchatsky, sebuah kota berpenduduk 165.000 jiwa. Survei tersebut merevisi magnitudo gempa dari 8,0 sebelumnya, dan melaporkan gempa susulan berkekuatan 6,9 tak lama setelahnya.

Badan Cuaca Jepang meningkatkan peringatannya, dengan mengatakan bahwa mereka memperkirakan gelombang tsunami hingga 3 meter (10 kaki) akan mencapai wilayah pesisir yang luas mulai sekitar pukul 01.00 GMT. Lembaga penyiaran publik NHK mengatakan perintah evakuasi telah dikeluarkan oleh pemerintah untuk beberapa wilayah.

"Mohon segera evakuasi. Jika memungkinkan, segera pindah ke dataran tinggi dan menjauh dari pantai," kata seorang penyiar NHK. Para pekerja pabrik dan penduduk di Hokkaido, Jepang utara, dievakuasi ke sebuah bukit yang menghadap ke laut, sebagaimana ditunjukkan oleh rekaman dari lembaga penyiaran TBS.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro