Bisnis.com, JAKARTA — Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dijadwalkan kembali bertemu dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada Selasa (8/7/2025) waktu setempat guna mendorong tercapainya kesepakatan gencatan senjata di Gaza.
“Dia (Netanyahu) akan datang nanti. Kami akan berbicara hampir sepenuhnya soal Gaza. Kita harus menyelesaikannya. Gaza adalah tragedi. Dia ingin ini diselesaikan, saya ingin ini diselesaikan, dan saya kira pihak lain juga ingin hal yang sama," ujar Trump kepada wartawan saat rapat kabinet di Gedung Putih dikutip dari Bloomberg, Rabu (9/7/2025).
Sebelumnya, Netanyahu telah bertemu Trump pada Senin malam dalam sebuah jamuan makan malam di Gedung Putih. Kunjungan ke Washington ini berlangsung di tengah upaya Trump menengahi konflik berkepanjangan antara Israel dan Hamas yang meletus sejak serangan Hamas pada Oktober 2023.
Utusan khusus Trump, Steve Witkoff, mengatakan dalam rapat kabinet bahwa pembicaraan tidak langsung (proximity talks) telah berlangsung selama dua hari terakhir dan sebagian besar isu telah mencapai titik temu.
“Kami memiliki empat isu utama, dan kini tinggal satu saja setelah dua hari negosiasi. Kami berharap pada akhir pekan ini bisa tercapai kesepakatan untuk memulai gencatan senjata selama 60 hari. Sepuluh sandera hidup akan dibebaskan, dan sembilan lainnya yang telah meninggal juga akan dikembalikan,” ujarnya.
Sebagai informasi, serangan Hamas pada Oktober 2023 menewaskan sekitar 1.200 orang dan menculik sekitar 250 orang. Dari jumlah tersebut, sekitar 50 sandera masih berada di Gaza, dengan Israel memperkirakan sekitar 20 di antaranya masih hidup.
Baca Juga
Israel merespons dengan melancarkan operasi militer besar-besaran ke wilayah Gaza untuk menghancurkan Hamas, kelompok yang diklasifikasikan sebagai organisasi teroris oleh AS. Operasi militer ini telah menyebabkan lebih dari 56.000 warga Palestina tewas, menurut data dari Kementerian Kesehatan Gaza yang dikelola Hamas.
Organisasi kemanusiaan juga memperingatkan bahwa sekitar 2 juta penduduk Gaza kini terancam kelaparan, dan tekanan internasional terhadap Israel untuk mengakhiri perang terus meningkat.
Dalam pertemuan pada Senin malam, Netanyahu menegaskan dukungannya terhadap Trump dan menyebut telah mencalonkan Presiden AS itu untuk menerima Nobel Perdamaian.
Netanyahu juga menyatakan bahwa Trump adalah pemimpin yang berkomitmen terhadap perdamaian, serta mengisyaratkan bahwa gencatan senjata sudah dalam jangkauan.
Netanyahu pun menerima proposal Trump yang mencakup penghentian pertempuran selama 60 hari dan pemulangan sebagian sandera. Hamas, pada pekan lalu, menyatakan telah memberikan tanggapan positif terhadap usulan tersebut dan siap segera memulai perundingan lanjutan.