Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Konglomerat Tata Group Beri Santunan Rp1,9 Miliar untuk Korban Kecelakaan Air India

Santunan senilai Rp1,9 miliar itu bakal diberikan kepada setiap keluarga yang telah ditinggalkan oleh korban kecelakaan pesawat Air India.
Seorang petugas pemadam kebakaran berdiri di samping pesawat Air India Boeing 787-8 Dreamliner yang jatuh, di Ahmedabad, India, 13 Juni 2025. REUTERS/Adnan Abidi
Seorang petugas pemadam kebakaran berdiri di samping pesawat Air India Boeing 787-8 Dreamliner yang jatuh, di Ahmedabad, India, 13 Juni 2025. REUTERS/Adnan Abidi

Bisnis.com, JAKARTA — Konglomerat India sekaligus pemilik Tata Group menyatakan bakal memberikan 10 juta rupee atau setara Rp1,9 miliar terhadap korban tewas kecelakaan pesawat Air India.

Kepala Tata Sons N Chandrasekaran mengatakan santunan itu bakal diberikan kepada setiap keluarga yang telah ditinggalkan oleh korban kecelakaan pesawat Air India.

“Tata Group akan memberikan santunan sebesar ₹ 1 crore kepada keluarga setiap orang yang meninggal dalam tragedi ini," ujarnya dikutip hindustantimes.com, dikutip Jumat (13/6/2025).

Dia menambahkan Tata Group juga akan menanggung biaya pengobatan bagi pihak-pihak yang terluka dalam insiden kecelakaan pesawat penerbangan Ahmedabad-London tersebut.

Selain itu, Tata juga akan memberikan dukungan penuh terhadap pembangunan pesawat Air India jaruh atau tepatnya di kompleks asrama BJ Medical.

"Kami tetap teguh dalam mendampingi keluarga dan masyarakat yang terdampak selama masa yang sulit ini,” pungkasnya.

Sekadar informasi, pesawat Air India jatuh di area permukiman padat, menghantam asrama mahasiswa kedokteran di luar area bandara pada Kamis (12/6/2025).

Peristiwa tersebut mengalami kecelakaan sesaat setelah lepas landas di Bandara Ahmedabad. Menurut keterangan polisi, jumlah korban tewas mencapai lebih dari 240 orang, termasuk beberapa warga yang berada di darat.

Pihak kepolisian mengonfirmasi bahwa hingga saat ini, salah satu warga Viswashkumar adalah satu-satunya penumpang yang dipastikan selamat, namun operasi penyelamatan masih terus dilakukan.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper