Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Israel Serang Fasilitas Nuklir Iran, Ledakan Terdengar di Teheran

Serangan Israel yang dinamai operasi Rising Lion ini juga menyasar komandan militer dan pabrik rudal Iran.
Ilustrasi bendera Israel dan Iran./REUTERS-Dado Ruvic
Ilustrasi bendera Israel dan Iran./REUTERS-Dado Ruvic

Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah Israel mengonfirmasi telah melancarkan serangan terhadap fasilitas nuklir Iran dalam upaya mencegah Teheran mengembangkan senjata atom. 

Melansir Reuters pada Jumat (13/6/2025) serangan yang dinamai operasi Rising Lion ini juga menyasar komandan militer dan pabrik rudal Iran.

Media lokal Iran dan sejumlah saksi mata melaporkan telah terjadi serangkaian ledakan, termasuk di fasilitas pengayaan uranium utama negara itu di Natanz.

“Kita berada pada momen yang menentukan dalam sejarah Israel,” ujar Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dalam pesan video yang direkam dan disiarkan pada Jumat (14/6/2025) pagi waktu setempat.

Netanyahu menyatakan bahwa operasi militer ini ditujukan terhadap ilmuwan nuklir Iran, program rudal balistik, serta fasilitas pengayaan uranium Natanz. Diamenambahkan bahwa serangan akan berlangsung selama beberapa hari ke depan.

Seorang saksi di kota Natanz mengatakan mendengar beberapa ledakan di sekitar lokasi tersebut. Sementara itu, seorang pejabat senior Iran mengonfirmasi bahwa para pemimpin negara sedang menggelar pertemuan keamanan tingkat tinggi.

TV pemerintah Iran melaporkan bahwa sistem pertahanan udara dalam kondisi siaga penuh, setelah terdengar sejumlah ledakan di wilayah ibu kota, Teheran.

Seorang pejabat militer Israel menyebut bahwa militer menyerang puluhan target nuklir dan militer. Diaa menambahkan bahwa Iran saat ini memiliki cukup bahan untuk memproduksi 15 bom nuklir dalam hitungan hari.

“Menyusul serangan preemptive oleh Israel terhadap Iran, kami memperkirakan adanya serangan rudal dan drone yang ditujukan ke wilayah dan warga sipil Israel dalam waktu dekat,” ujar Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, dalam sebuah pernyataan.

Sementara itu, Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Marco Rubio mengatakan bahwa Israel bertindak secara sepihak karena menganggap operasi tersebut perlu untuk mempertahankan diri.

“Israel telah mengambil tindakan sepihak terhadap Iran. AS tidak terlibat dalam serangan ini dan prioritas utama kami adalah melindungi personel militer AS di kawasan,” kata Rubio.

“Kami tegaskan bahwa Iran tidak seharusnya menargetkan kepentingan maupun personel AS,” imbuhnya.

CNN International melaporkan bahwa Presiden AS Donald Trump tengah menggelar rapat kabinet untuk merespons situasi ini.

Harga minyak mentah global melonjak lebih dari US$3 per barel akibat eskalasi ketegangan ini.

Sebelumnya, pejabat AS dan Iran dijadwalkan menggelar pertemuan putaran keenam di Oman pada Minggu (16/6/2025), guna membahas program pengayaan uranium Iran yang semakin agresif. Namun, peluang tercapainya kesepakatan tampak semakin mengecil.

Trump pada Kamis lalu sempat menyatakan bahwa serangan Israel terhadap Iran sangat mungkin terjadi, meskipun dirinya masih berharap pada penyelesaian damai.

Sumber intelijen AS sebelumnya juga telah mengindikasikan bahwa Israel sedang mempersiapkan serangan terhadap fasilitas nuklir Iran. Pejabat AS mengatakan secara anonim bahwa serangan dapat terjadi dalam beberapa hari mendatang.

Satu sumber di Pentagon mengatakan bahwa militer AS tengah menyusun rencana darurat penuh untuk berbagai kemungkinan di Timur Tengah, termasuk skenario evakuasi warga sipil Amerika.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper