Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Proyek Hilirisasi Prioritas Prabowo Jadi 18, Groundbreaking Pertama Proyek CATL Juni 2025

Presiden Prabowo akan segera melakukan groundbreaking pada proyek hilirisasi prioritas, salah satunya adalah proyek pabrik baterai CATL
Fasilitas penelitian dan pengembangan Contemporary Amperex Technology Co (CATL) di Shanghai, China, Selasa (22/4/2025)/Bloomberg-Qilai Shen
Fasilitas penelitian dan pengembangan Contemporary Amperex Technology Co (CATL) di Shanghai, China, Selasa (22/4/2025)/Bloomberg-Qilai Shen

Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Prabowo Subianto akan segera melakukan peletakan batu pertama (groundbreaking) pada proyek hilirisasi prioritas. Namun, jumlah proyek itu kini berkurang dari 21 menjadi 18 proyek.

Usai rapat terbatas bersama dengan Presiden, Jumat (23/5/2025), Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menyebut Prabowo dan Satgas Hilirisasi telah membahas tindak lanjut 18 proyek hilirisasi lintas sektor itu. 

Proyek-proyek hilirisasi dengan total nilai investasi US$45 miliar (atau Rp733 triliun berdasarkan kurs jisdor BI 23 Mei 2025 Rp16.289 per dolar AS) itu, kata Bahlil, akan segera dijalankan. Salah satu proyek rencananya akan mulai dilakukan groundbreaking pada Juni 2025 atau bulan depan. 

"Total investasinya kurang lebih sekitar hampir US$45 miliar yang akan langsung kita jalankan dan groundbreaking pertama akan dilakukan di Juni. Bulan Juni sudah mulai akan melakukan groundbreaking pertama sampai dengan seterusnya," ujar Bahlil di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (23/5/2025). ,

Bahlil menyebut proyek hilirisasi itu merupakan prioritas Presiden Prabowo, hasil kolaborasi Satgas Investasi, Kementerian Investasi dan Hilirisasi, serta kementerian-kementerian teknis lainnya. 

Sektor-sektor proyek hilirisasi itu meliputi nikel, bauksit, refinery, storage, perikanan, pertanian, perkebunan, kehutana dan DME batu bara. 

"Ditambah lagi ada kita sedang mengembangkan ekosistem baterai mobil milik Indonesia. Selama ini kan kita minoritas [pemilik saham proyek], jadi sekarang kita mau bikin mayoritas," ungkap pria yang juga mantan Menteri Investasi itu. 

Adapun groundbreaking pertama proyek hilirisasi pada Juni 2025 itu adalah pengembangan baterai mobil listrik hulu ke hilir, yang digarap oleh konsorsium Indonesia dan perusahaan asal China, CATL. 

"Juni kita melakukan groundbreaking untuk ekosistem baterai mobil CATL yang kerja sama dengan BUMN. Setelah itu kita akan masuk pada tahap berikutnya lagi," jelasnya. 

Di sisi lain, mengenai pembiayaannya, pria yang juga Ketua Umum Partai Golkar itu memastikan keterlibatan Daya Anagata Nusantara (Danantara). Sovereign wealth fund (SWF) baru Indonesia itu, kata Bahlil, dipastikan bakal mendanai sebagian nilai investasi yang dibutuhkan proyek-proyek hilirisasi prioritas Prabowo.

"Dapat dipastikan sebagian. Pembiayaannya insyaallah dari Danantara," terangnya. 

Kendati sebagian, Bahlil menyebut Danantara akan menjadi pemilik saham mayoritas. Dia menyebut hal itu merupakan arahan Presiden Prabowo. 

"Tapi saya yakinkan bahwa arahan Presiden Prabowo, proyek ini proyek merah putih. Artinya kita usahakan maksimalkan agar semua mayoritasnya ada di negara," pungkasnya. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dany Saputra
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper