Bisnis.com, JAKARTA — Kepolisian Daerah Jawa Barat (Polda Jabar) menyampaikan belum bisa memproses kasus dugaan eksploitasi dan penganiyaan terhadap mantan pemain sirkus Oriental Circus Indonesia (OCI).
Dirreskrimum Polda Jawa Barat Kombes Pol Surawan menerangkan bahwa pihaknya sampai sejauh ini belum menerima laporan dari para eks OCI tersebut, sehingga belum bisa mengambil tindakan apapun.
“Sejauh ini kita belum menerima laporan pun dari pihak korban. Jadi kita belum menangani apa-apa,” ujarnya di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (22/4/2025).
Polda Jabar baru bisa melakukan penyelidikan bila para korban sudah memberikan laporan. Maka demikian, dia menyebut pihaknya belum memberikan atensi khusus terhadap kasus dugaan ini.
“Belum [ada atensi khusus], ya kalau kita perkara itu harus ada pelapornya dulu, atau ada orang yang mengadukan pada kita, baru kita melakukan penyelidikan. Belum ada laporan kita belum bisa melakukan penyelidikan,” urainya.
Lebih jauh, Surawan menyebut laporan terkait kasus uni sebenarnya sudah kadaluwarsa lantaran pernah dilaporkan ke polisi pada 1997 silam. Kasus ini sudah ditutup dengan keluarnya Surat Perintah Penghentian Penyidikan (SP3) oleh polisi.
Meski demikian, dia mengatakan bahwa Polda Jabar akan tetap akan menunggu dan menerima laporan tersebut jika para korban kembali melapor.
“Coba nanti kita coba menghubungi para korbannya. Kalau memang mau melaporkan kita terima laporannya. Tapi kan masalah ini sudah lama, sudah kadaluwarsa kan,” ujar Surawan.
Di lain sisi, Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni meminta agar konflik antara mantan pemain Oriental Circus Indonesia (OCI) yang menjadi cikal bakal Taman Safari Indonesia (TSI) diselesaikan dalam waktu 7 hari.
Permintaan ini disampaikan usai rapat dengar pendapat umum (RDPU) antara pihak eks OCI dan pihak TSI, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (21/4/2025).
“Saya minta waktu, kasih waktu ke mereka tujuh hari. Kalau tujuh hari tidak diselesaikan, maka silakan melalui proses penegakan hukum yang nanti akan kita awasi,” tegasnya.
Legislator dari Partai NasDem itu menekankan bahwa permasalahan ini sebaiknya disikapi secara kekeluargaan. Menurutnya, ada harapan dari para eks pemain sirkus kepada pengelola, meskipun di sisi lain, pihak pengelola merasa dirugikan oleh pemberitaan yang beredar.
“Makanya tadi kenapa saya ngotot untuk para pihak, baik pengelola maupun para mantan pemain sirkus itu, duduk sama-sama untuk mencari titik tengah. Apa yang diharapkan oleh para pemain sirkus dan pengelola,” ujarnya.