Bisnis.com, JAKARTA — Paus Fransiskus sempat menyerukan kedamaian di Gaza, Palestina sebelum dinyatakan meninggal dunia pada Senin (21/4/2025).
Dilansir Reuters, seruannya tertuang dalam pesan paskahnya. Paus mengatakan situasi di Gaza tengah berada dalam kondisi "dramatis dan menyedihkan".
Pesan itu diucapkan oleh ajudannya saat mendampingi Paus Fransiskus menyampaikan berkat kepada jemaahnya dari balkon utama Basilika Santo Petrus.
"Saya menyatakan kedekatan saya dengan penderitaan ... seluruh rakyat Israel dan Palestina," dalam pesan Paus Fransiskus, Minggu (20/4/2025).
Paus juga meminta seluruh pihak yang terlibat, baik kelompok militan Hamas dan kubu Israel agar segera membebaskan para sandera dan menjunjung tinggi perdamaian.
"Saya mengimbau kepada pihak-pihak yang bertikai: serukan gencatan senjata, bebaskan para sandera, dan bantulah orang-orang yang kelaparan yang mendambakan masa depan yang damai," kata Paus dalam pesannya.
Baca Juga
Dalam catatan Bisnis, pemimpin umat katolik dunia itu sempat menyiratkan gencatan senjata di Palestina pada pesan Hari Raya Natal pada (25/12/2023).
Dirinya menyebut bahwa anak-anak yang tewas dalam perang, termasuk di Gaza, adalah "Yesus kecil masa kini" dan bahwa serangan Israel di sana merupakan "panen yang mengerikan" terhadap warga sipil yang tidak bersalah.
Berbicara dari balkon Basilika Santo Petrus, dia juga memprotes industri persenjataan, dengan mengatakan bahwa industri tersebut pada akhirnya mengendalikan “rangkaian boneka perang”.
Selain itu, dia menyerukan diakhirinya konflik, politik, sosial atau militer di berbagai negara termasuk Ukraina, Suriah, Yaman, Lebanon, Armenia, dan Azerbaijan. Dia juga menyebut hak-hak warga sipil dan imigran di seluruh dunia.
“Semoga [perdamaian] terjadi di Israel dan Palestina, di mana perang menghancurkan kehidupan masyarakat tersebut. Saya merangkul mereka semua, khususnya komunitas Kristen di Gaza dan seluruh Tanah Suci,” kata Paus Fransiskus.