Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Aksi Massa Bergeser dari Gerbang Pancasila ke Pintu Depan DPR RI

Massa aksi tolak revisi pengesahan amandemen Undang-undang No.34/2004 tentang TNI telah bergerak menuju pintu Gerbang DPR RI arah Jalan Gatot Subroto.
Aksi massa melakukan long march dari Gerbang Pancasila menuju pintu depan DPR RI arah Jalan Gatot Subroto, Kamis (20/3/2025)/Bisnis-Anshary Madya Sukma
Aksi massa melakukan long march dari Gerbang Pancasila menuju pintu depan DPR RI arah Jalan Gatot Subroto, Kamis (20/3/2025)/Bisnis-Anshary Madya Sukma

Bisnis.com, JAKARTA — Massa aksi tolak revisi pengesahan amandemen Undang-undang No.34/2004 tentang TNI telah bergerak menuju pintu Gerbang DPR RI arah Jalan Gatot Subroto.

Berdasarkan pantauan Bisnis di lokasi sekitar 11.43 WIB, massa aksi dari koalisi masyarakat sipil itu serempak melakukan long march menuju gerbang depan DPR RI.

"Di sini udah enggak bisa masuk, jadi sekarang kita langsung bergerak serempak ke pintu gerbang yang di depan ya," ujar salah satu aksi massa di lokasi, Kamis (20/3/2025).

Perjalanan dari Gerbang Pancasila menuju gerbang depan itu diiringi dengan menyanyikan lagu-lagu perjuangan di sepanjang jalan.

Nampak, rombongan itu juga memegang poster yang bertuliskan sejumlah aspirasi mereka terhadap pengesahan amandemen UU TNI.

Adapun, perpindahan dari Gerbang Pancasila itu dilakukan oleh aksi massa usai mendengar keputusan legislator terkait amandemen UU TNI.

"Innalillahi telah berpulang hati nurani DPR karena telah mengesahkan RUU TNI. Kembalikan TNI ke barak," tutur aksi massa.

Sekadar informasi, aksi ini sudah dimulai sejak tengah malam pada Rabu (19/3/2025). Salah satu aksi massa yang tidak mau disebutkan namanya itu mengaku bahwa pihaknya belum mendapatkan aksi represif dari aparat keamanan.

"Untuk represi sebenarnya belum ada tapi sebenarnya lebih ke intimidasi kecil di mana kami berkali-kali debat dan berusaha untuk diusir oleh para aparat karena ini adalah objek vital nasional, kami disuruh menjauh dari kantor DPR sejauh 500 meter," tuturnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Edi Suwiknyo
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper