Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Agama (Kemenag) berupaya mendorong kuota mahasiswa asal Indonesia yang dikirim ke Turki agar makin besar.
Hal tersebut disampaikan Menteri Agama Nasarudin Umar saat menerima kunjungan Duta Besar RI untuk Turki Achmad Rizal Purnama di Kantor Kementerian Agama.
Nasaruddin mengakui tren mahasiswa asal Indonesia yang menempuh pendidikan ke Turki kini semakin banyak dalam beberapa tahun terakhir. Dia mengatakan hal tersebut harus terus dilanjutkan sekaligus diperkuat dengan dasar hukum melalui MoU.
"Volume mahasiswa Indonesia yang kuliah ke Turki 3 tahun terakhir kan makin banyak dan itu kebanyakan dari pondok pesantren. Kita membutuhkan sebuah payung hukum agar pengiriman mahasiswa ke Turki lebih terstruktur, dapat dipertanggungjawabkan," tuturnya di Jakarta, Senin (10/2).
Nasarudin mengatakan metode pengajaran Islam modern yang dikembangkan di Turki saat ini bisa jadi referensi bagi Indonesia karena mengingat kebutuhan akan khatib dan ulama yang memiliki basis pendidikan modern semakin meningkat.
“Kalau itu semua sudah ditanda tangani, terkait pengiriman mahasiswa Indonesia ke Turki. Anak-anak itu, sekarang ini kalau kita provokasi orang tuanya, daripada kuliah ke Amerika, daripada ke Eropa, lebih baik ke Turki,” katanya.
Sementara itu, Dubes RI Achmad Rizal mengatakan kunjungan Presiden Erdogan ke Indonesia pada 12 Februari 2025 nanti bisa memperkuat hubungan bilateral kedua negara dalam berbagai sektor, termasuk di sektor pendidikan dan keislaman.
“Pak Erdogan mau datang tanggal 12 ini dan mau ketemu Bapak Presiden Prabowo. Beliau juga mengatakan bisa ngobrol langsung dengan Pak Menteri, untuk nanti menjadi basis kerjasama Indonesia-Turki ke depan. InsyaAllah Pak Menteri bersama dengan Bapak Presiden Prabowo nanti di Bogor, mudah-mudahan tanggal 12 jadi,” ujar Achmad