Bisnis.com, JAKARTA — Pihak berwenang Alaska mengonfirmasi telah menemukan dan mengidentifikasi 10 korban kecelakaan pesawat Cessna 208B Grand Caravan milik Bering Air, Kamis lalu waktu setempat.
Mengutip Reuters, Dinas Pemadam Kebakaran Sukarela Nome menyebutkan meski seluruh korban telah ditemukan dan diidentifikasi, puing-puing pesawat Cessna 208B Grand Caravan masih terbawa di atas es di Laut Bering, Alaska.
"Semua sepuluh penumpang di pesawat Bering Air telah berhasil dibawa pulang," tulis Dinas Pemadam Kebakaran Sukarela Nome, dikutip Minggu (9/2/2025).
Upaya evakuasi korban dilakukan secara bersama-sama oleh Penjaga Pantai AS, Angkatan Udara AS, dan beberapa lembaga lainnya. Sementara itu, sembilan penyelidik dari Dewan Keselamatan Transportasi Nasional (NTSB) tiba di Anchorage, Alaska, pada Sabtu untuk menyelidiki penyebab kecelakaan tersebut.
Ketua NTSB Jennifer Homendy menyatakan bahwa pesawat Cessna yang mengangkut sembilan penumpang dan satu pilot itu hilang dari radar sekitar pukul 15.30 waktu setempat pada Kamis, saat dalam perjalanan dari Unalakleet, Alaska, menuju lapangan udara di Nome, sekitar 160 km di selatan Lingkaran Arktik.
Puing-puing pesawat ditemukan oleh penjaga pantai pada Jumat malam di atas bongkahan es yang bergerak sekitar 8 km per hari di laut.
"Prioritas utama kami adalah evakuasi korban. Setelah itu, kami akan mengevakuasi puing-puing pesawat," ujar Homendy dalam konferensi pers pada Sabtu pagi.
Baca Juga : Deretan Kecelakaan Pesawat Sepanjang Januari 2025, Terbaru American Airlines dan Black Hawk |
---|
Pejabat berwenang mengatakan bahwa mereka berencana menggunakan helikopter Black Hawk untuk mengangkat puing-puing dari es. Homendy juga menyampaikan belasungkawa kepada keluarga dan teman para korban.
Sebelumnya, Pesawat penumpang Bering Air dengan 10 orang di dalamnya yang dilaporkan hilang saat dalam perjalanan dari Unalakleet ke Nome, kata Departemen Keamanan Publik Alaska pada Kamis. Pesawat turboprop kecil Cessna Caravan tersebut membawa sembilan penumpang dan satu pilot.