Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dipanggil Prabowo ke Istana, Bahlil Klaim Gaduh Kelangkaan LPG 3 Kg Reda

Bahlil Lahadalia mengklaim gaduh soal distribusi hingga kelangkaan gas LPG 3 Kg sudah mulai mereda setelah dirinya melakukan sidak ke lapangan.
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia di Istana Kepresidenan, Jakarta untuk menghadiri rapat terbatas bersama dengan Presiden Prabowo Subianto, mengenai kebijakan subsidi energi, Jumat (13/12/2024)/Bisnis-Dany Saputra.
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia di Istana Kepresidenan, Jakarta untuk menghadiri rapat terbatas bersama dengan Presiden Prabowo Subianto, mengenai kebijakan subsidi energi, Jumat (13/12/2024)/Bisnis-Dany Saputra.

Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengklaim gaduh soal distribusi hingga kelangkaan gas LPG 3 Kg sudah mulai mereda setelah dirinya melakukan sidak ke lapangan.

Hal itu diungkapkan Bahlil saat memenuhi panggilan Presiden Prabowo Subianto guna membahas sejumlah isu, termasuk kebijakan pelarangan pengecer jual gas LPG 3 KG. 

“Saya tadi sidak kan ya turun ke lapangan untuk mengecek tentang kondisi terakhir. Alhamdulillah semua sudah mulai melakukan perbaikan yang cukup bagus dan kondisinya tidak seperti kemarin,” ujarnya kepada wartawan di kompleks Istana Kepresidenan, Selasa (4/2/2025).

Bahlil memastikan bahwa kementeriannya akan melakukan penataan dan strategi lain dalam rangka memastikan bahwa subsidi tetap tepat sasaran. Mengingat, kata Bahlil, pemerintah menggelontorkan Rp87 triliun per tahun untuk kebutuhan subsidi gas elpiji 3 kg.

Melalui besar subsidi itu, kata Bahlil, terdapat perhitungan untuk setiap galon atau tangki mampu untuk memberikan harga maksimal di angka Rp18.000—Rp19.000 per tangki. Namun, dia menyebut kenyataan di lapangan banyak oknum nakal yang mengkatrol harga hingga Rp25.000—Rp30.000 untuk per tangkinya.

“Artinya subsidi kita ini banyak yang tidak tepat sasaran, itu satu dari sisi harga,” imbuhnya.

Tak hanya itu, Bahlil melanjutkan tantangan lain yang masih sering dihadapi adalah pengecer yang mengoplos dan kembali dijual ke masyarakat. Menurutnya, aksi tersebut justru tak menyehatkan dan merugikan banyak pihak.

Oleh sebab itu, Ketua Umum Golkar itu mengatakan bahwa pemerintah akan serius untuk meracik tata kelola yang tepat dalam distribusi gas elpiji 3kg ini untuk masyarakat.

“Selama ini kan yang terjadi dari Pertamina ke agen, agen ke pangkalan, kalau ini masih bisa dikoordinir karena masih pakai aplikasi, tetapi pangkalan ke pengecer. Nah itu sudah susah untuk di-tracking,” ucapnya

Bahlil pun mengamini kesalahan atau error yang terjadi di lapangan adalah tidak semua wilayah di samping rumah atau di lingkungan Rukun Warga (RW) memiliki pangkalan untuk mendistribusikan gas.

“Jadi biasanya beli cuma 50 meter 100 meter itu jaraknya ada yg 500 meter ada yang 1 kilo, itu yang kondisinya. Nah, perintah bapak presiden kepada kami baik tadi malam dan tadi pagi adalah memastikan agar subsidi tepat sasaran tetap jalan, tetapi masyarakat harus mendapat juga dengan cara mudah, maka solusi yang kita bangun atas perintah bapak presiden pengecer semua kita naik kelaskan menjadi sub pangkalan,” pungkas Bahlil.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Akbar Evandio
Editor : Edi Suwiknyo
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper