Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Donald Trump dan CEO Nvidia Tiba-Tiba Rapat di Gedung Putih, Bahas Apa?

Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan CEO Nvidia Jensen Huang dilaporkan melangsungkan pertemuan pada, Jumat (31/1/2025) di Gedung Putih.
Founder & CEO Nvidia Jensen Huang saat acara Indonesia AI Day 2024 di Jakarta, Kamis (14/11/2024). / Bisnis-Arief Hermawan P
Founder & CEO Nvidia Jensen Huang saat acara Indonesia AI Day 2024 di Jakarta, Kamis (14/11/2024). / Bisnis-Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA — Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan CEO Nvidia Jensen Huang dilaporkan melangsungkan pertemuan pada, Jumat (31/1/2025) di Gedung Putih, Washington, D.C.

Melansir Reuters, Minggu (2/2/2025) dalam pertemuan tersebut, keduanya disinyalir membahas sejumlah isu terkait teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) dan ekspor chip semikonduktor.

Sumber yang mengetahui pertemuan tersebut mengungkapkan bahwa diskusi utama mencakup perusahaan China, DeepSeek, yang baru-baru ini menciptakan kegemparan di dunia teknologi, serta rencana pemerintah AS untuk memperketat pembatasan ekspor chip AI.

Trump, yang tidak merinci hasil pertemuan tersebut, menyebut Huang sebagai pria sejati dan menyatakan bahwa pertemuan tersebut berjalan dengan baik. 

"Kami telah mengadakan pertemuan. Itu adalah pertemuan yang bagus," kata Trump.

Sementara itu, juru bicara Nvidia mengkonfirmasi pertemuan tersebut dan mengatakan bahwa Huang dan Trump membahas pentingnya memperkuat teknologi AS dan kepemimpinan dalam kecerdasan buatan.

DeepSeek, sebuah perusahaan AI asal China, baru-baru ini meluncurkan asisten berbasis AI yang dikenal dengan kemampuan untuk memproses data lebih efisien dengan biaya yang lebih rendah dibandingkan dengan model AI Amerika. 

Dalam waktu singkat, aplikasi DeepSeek menjadi yang paling banyak diunduh di Apple App Store, menandakan potensi besar perusahaan ini di pasar global. 

Hal ini memicu ketidaknyamanan di kalangan pelaku industri teknologi AS, termasuk Nvidia, yang sahamnya sempat mengalami penurunan drastis akibat dampak tersebut.

Menurut sumber yang mengetahui pertemuan tersebut, Trump berpendapat bahwa kemunculan DeepSeek bisa berarti bahwa perusahaan-perusahaan AS tidak perlu menginvestasikan banyak dana untuk menciptakan alternatif AI yang lebih murah. 

Tidak hanya itu, sumber tersebut juga mengatakan bahwa diskusi juga mencakup langkah-langkah untuk memperketat ekspor chip AI ke China.

Pemerintahan Trump dikabarkan tengah merencanakan pembatasan lebih lanjut terhadap ekspor chip Nvidia H20 ke China, meskipun rencana tersebut masih dalam tahap awal. 

Chip H20, yang dirancang untuk aplikasi AI canggih, sudah mendapat perhatian dari pemerintah AS sejak era pemerintahan Presiden Joe Biden yang sebelumnya sudah memberlakukan pembatasan terhadap chip H100 milik Nvidia.

Sejumlah anggota parlemen AS juga mendesak untuk memperketat pembatasan ekspor chip AI, termasuk John Moolenaar dan Raja Krishnamoorthi, yang memimpin Komite Khusus DPR untuk China. 

Mereka mendesak peninjauan lebih lanjut terhadap kontrol ekspor semikonduktor AS ke negara-negara yang dianggap sebagai "musuh strategis."

Sementara itu, Departemen Perdagangan AS kini sedang menyelidiki kemungkinan penggunaan chip AS yang tidak diizinkan oleh DeepSeek, yang menjadi salah satu topik hangat dalam pembicaraan pertemuan tersebut.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Lukman Nur Hakim
Sumber : Reuters
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper