Bisnis.com, JAKARTA - Badan anti korupsi Korea Selatan atau 'KPK Korsel' batal menahan Presiden yang telah dimakzulkan, Yoon Suk-yeol, setelah dihalangi oleh staf keamanan Presiden. Bagaimana kronologinya?
Mengutip The Korea Herald, Sabtu (4/12/2024) Kantor Investigasi Korupsi untuk Pejabat Tinggi (CIO) mengatakan bahwa mereka akhirnya mundur dari kediaman Presiden karena adanya masalah keamanan. Dijelaskan, bahwa stafnya kalah dalam jumlah dibandingkan personel Dinas Keamanan Presiden.
"Kami berhasil mendekati kediaman presiden dari jarak hampir 200 meter, namun sekitar 200 personel gabungan dari Dinas Keamanan Presiden dan militer menjaga gedung tersebut, menempatkan diri mereka sebagai barikade manusia dan dipersenjatai dengan senjata api pribadi," tutur pejabat tersebut kepada wartawan.
Meski CIO mengerahkan 100 penyidik untuk melaksanakan surat penangkapan dari pengadilan, nyatanya mereka tak berhasil menembus gerbang terakhir kediaman Presiden. Gerbang tersebut dijaga sebanyak dua kali lipat dari jumlah penyidik yang dikerahkan CIO.
"Tiga pejabat kami berhasil mendekat, tetapi mereka bertemu dengan dua pengacara Yoon, yang menyatakan bahwa mereka tidak dapat mematuhi surat perintah tersebut, menyebutnya tidak konstitusional, tidak sah," ujarnya.
Pejabat CIO juga menuturkan, bahwa penyidik dan polisi tidak dapat menemui Yoon. Pihaknya tidak melihat sang Presiden yang dimakzulkan, dan tidak dapat masuk ke dalam kediaman.
Baca Juga
Paspampres Dipanggil untuk Diinterogasi
Pihak berwenang telah memanggil Park Jong-jun, kepala Badan Keamanan Presiden, dan beberapa orang lainnya, untuk diinterogasi pada Sabtu (4/12/2024) atas dugaan mereka "secara tidak sah menghalangi pelaksanaan surat perintah."
Kala ditanya apakah CIO telah membuat kesalahan penilaian terkait jumlah penyidik dan polisi yang dikerahkan, pejabat itu mengatakan dia tidak dapat menilai masalah tersebut.
Lanjutnya, tindakan CIO selanjutnya akan diputuskan setelah meninjau situasi. Menurutnya, sulit untuk mengatakan apakah operasi akan dilanjutkan di hari yang sama, atau membuat pengumuman soal kapan tim dari CIO akan kembali mencoba melaksanakan surat perintah penangkapan Yoon.