Bisnis.com, JAKARTA - Ternyata, insiden Jeju Air bukan kecelakaan pertama yang melibatkan pesawat Boeing. Sebelumnya, Boeing juga mengalami kecelakaan.
Sebagaimana diketahui, jatuhnya pesawat Boeing 737-800 Jeju Air di Korea Selatan merupakan bencana penerbangan paling mematikan tahun 2024.
Ini sekaligus menandai insiden lain yang melibatkan pesawat Boeing di tahun dengan meningkatnya kekhawatiran tentang keselamatan dan kinerja penerbangan perusahaan tersebut.
Pesawat jet itu tergelincir dari landasan pacu, menghantam pagar beton, dan terbakar pada hari Minggu setelah roda pendaratannya tampaknya gagal digunakan.
Namun ternyata insiden Jeju Air bukan yang pertama, sebelumnya Miami Herald juga mencatat beberapa kecelakaan yang meiibatkan pesawat Boeing.
Catatan kecelakaan pesawat Boeing
5 Januari: Boeing 737 MAX 9 milik Alaska Airlines , yang beroperasi sebagai Penerbangan 1282, mengalami dekompresi cepat ketika pintu keluarnya yang tersumbat terpisah dari badan pesawat tak lama setelah lepas landas dari Bandara Internasional Portland, Oregon. Penerbangan kembali ke Portland. Tidak ada korban jiwa, meskipun ada yang mengalami luka ringan.
Baca Juga
12 Maret: Sebuah Boeing 737 MAX 8 milik Southwest Airlines, yang beroperasi sebagai Penerbangan 746 dari Phoenix ke Oakland, California, mengalami osilasi "Dutch roll" selama penerbangan, yang mengakibatkan kerusakan struktural pada unit kontrol daya siaga kemudi. Pesawat mendarat dengan selamat, dan insiden tersebut mendorong penyelidikan oleh otoritas AS.
15 Oktober: Sebuah pesawat Boeing 737-800 Ryanair yang bersiap berangkat dari Brindisi ke Turin, Italia, membatalkan lepas landas karena terjadi kebakaran di bawah sayapnya. Seluruh 184 penumpang dan enam awak dievakuasi melalui pintu darurat, dan tidak ada korban luka yang dilaporkan. Dugaan awal kebakaran adalah masalah mesin.
20 November: Sebuah pesawat kargo Boeing 737 milik Total Cargo melakukan pendaratan darurat di Bandara Internasional São Paulo di Brasil setelah terjadi kebakaran di ruang kargo. Kebakaran tersebut menghancurkan sebagian kargo dan menyebabkan kerusakan signifikan pada badan pesawat. Tidak ada korban luka yang dilaporkan.