Bisnis.com, JAKARTA - Calon Presiden AS dari Partai Republik Donald Trump terpantau masih memimpin dalam perolehan suara pemilihan presiden (pilpres) AS versi hitung cepat (quick count).
Melansir Reuters, Rabu (6/11/2024), Trump terpantau meraih suara elektoral di 24 negara bagian dengan raihan 230 suara. Sementara itu, Kamala Harris dari Partai Demokrat meraih 169 suara elektoral dari 13 negara bagian, menurut hitung cepat Edison Research.
Trump juga telah mengamankan 16 suara elektoral yang diperebutkan di negara bagian North Carolina, salah satu dari 7 negara bagian penentu kemenangan atau swing states.
Adapun penentuaan pemenang Pilpres AS 2024 diperkirakan akan terjadi di tujuh negara bagian 'swing states' yakni Arizona, Georgia, Michigan, Nevada, North Carolina, Pennsylvania, dan Wisconsin.
Basis suara terbesar Trump berada di Texas dengan 40 suara elektoral, sedangkan Harris mengamankan suara terbesar di California dengan 54 suara elektoral.
Sementara itu, negara bagian lainnya termasuk enam swing states belum selesai melakukan perhitungan suara sehingga hasil akhir suara elektoral belum diketahui.
Baca Juga
Seperti diketahui, mekanisme dalam Pilpres AS tidak seperti pilpres di Indonesia, yakni pasangan calon presiden dan wakil presiden yang mendapatkan suara terbanyak yang akan memenangkan persaingan. Pilpres AS ternyata mengacu pada pemenangan electoral collage.
Electoral college merupakan hasil kompromi antara pemilihan presiden melalui pemungutan suara di kongres dan pemilihan presiden melalui pemungutan suara dari warga negara yang memenuhi syarat.
Proses ini terdiri dari pemilihan para pemilih atau electors, pertemuan para pemilih di mana mereka memilih presiden dan wakil presiden, dan penghitungan suara elektoral oleh Kongres.
Mengutip BBC, ketika warga AS datang ke tempat pemungutan suara pada 5 November mendatang, mereka sebenarnya akan memilih orang-orang yang akan duduk dalam electoral college. Tugas utama anggota electoral college adalah memilih presiden dan wakil presiden.
Anggota electoral college dicalonkan oleh partai politik di tingkat negara bagian. Mereka biasanya petinggi partai atau sosok yang berafiliasi dengan kandidat presiden dari partainya.
Di tempat pemungutan suara, pemilih tidak hanya memberikan suara untuk calon presiden, tapi juga calon anggota electoral college. Pada surat suara, nama mereka biasanya muncul di bawah nama kandidat presiden. Namun ada juga negara bagian yang tidak mencetak nama calon anggota electoral college.
Adapun, jumlah perwakilan setiap negara bagian dalam electoral college disesuaikan dengan total populasi di daerah tersebut. Secara keseluruhan, anggota electoral college berjumlah 538 orang.
Setiap orang dalam electoral college ini memiliki satu hak suara. Untuk memenangkan pemilihan, seorang calon harus mendapatkan suara electoral college sebanyak 270 atau lebih.