Bisnis.com, JAKARTA - Sebanyak 52 negara dan dua organisasi internasional telah mengirimkan surat bersama kepada Dewan Keamanan PBB yang mendesak mereka untuk segera mengambil tindakan guna menghentikan aliran senjata dan amunisi ke Israel.
Surat tersebut, yang dipimpin atas inisiatif Türki, ditandatangani oleh 52 negara dan dua organisasi internasional, dan diserahkan ke PBB pada 1 November, menyerukan penghentian pasokan senjata ke Israel.
“Kita harus menegaskan kembali di setiap kesempatan bahwa menjual senjata ke Israel sama dengan keterlibatan dalam genosida,” kata Menteri Luar Negeri Turki Hakan Fidan dikutip dari Anadolu pada Senin (4/11/2024).
Fidan menyoroti kemampuan Israel untuk mendapatkan senjata dan amunisi dari negara lain telah memicu teror di kawasan.
“Kita harus mencegah Israel membeli senjata dan amunisi. Kita perlu menjaga kepekaan kita terhadap masalah ini dalam agenda di setiap platform,” tambahnya.
Menyatakan bahwa pemerintahan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah menjadi ancaman global, dia mendesak semua negara untuk mencegah Israel mengabaikan hukum internasional.
Baca Juga
“Ada genosida di Gaza. Niat Netanyahu adalah menghilangkan sepenuhnya solusi dua negara dengan menggunakan segala cara yang mungkin,” tegasnya.
Menegaskan bahwa Netanyahu sedang mencoba untuk memperluas konflik ke wilayah lain, khususnya Lebanon, Fidan menggarisbawahi perlunya tindakan kolektif untuk mencegah pelanggaran lebih lanjut terhadap hukum internasional oleh Israel.
Sementara itu, dikutip dari The Arab News, beberapa negara yang menandatangani surat desakan kepada Dewan Keamanan PBB ini adalah Brasil, Aljazair, China, dan Rusia, dengan dua organisasi tersebut adalah Liga Arab dan Organisasi Kerja Sama Islam.
Bulan lalu, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan meminta PBB untuk memberlakukan embargo senjata terhadap Israel, yang menurutnya akan menjadi “solusi efektif” untuk mengakhiri konflik di Jalur Gaza.