Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

5 Filosofi Prabowo dalam Pidato Perdana Pelantikan Presiden ke-8 RI

Prabowo Subianto menyampaikan pidato perdana usai dilantik menjadi Presiden ke-8 RI. Dalam pidatonya dia mengutip sejumlah filosofi hidup.
Presiden Prabowo Subianto didampingi Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka berpidato seusai dilantik di Gedung Nusantara, kompleks Parlemen, Jakarta, Minggu (20/10/2024). Bisnis/Arief Hermawan P
Presiden Prabowo Subianto didampingi Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka berpidato seusai dilantik di Gedung Nusantara, kompleks Parlemen, Jakarta, Minggu (20/10/2024). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA – Presiden ke-8 RI Prabowo Subianto melakukan pidato perdana usai pelantikan di Gedung DPR/MPR pada hari ini, Minggu (20/10/2024). Mantan Danjen Kopassus itu sarat filosofi dalam pidatonya.

Dalam pidato berdurasi lebih dari 52 menit dan lebih dari 2.500 kata itu, Prabowo mengutip 5 filosofi dalam menyampaikan pesan kepada rakyat Indonesia. Pertama, Ketua Umum Partai Gerindra itu menyitir filosofi burung unta.

“Kita tidak boleh memiliki sikap seperti burung unta, kalau melihat sesuatu yang tidak enak memasukkan kepalanya ke dalam tanah, mari kita menatap ancaman dan bahaya dengan gagah marilah kita menghadapi kesulitan dengan berani,” ujar Prabowo.

Filosofi perilaku unik burung unta ini terkenal di Timur Tengah. Burung gurun ini menyembunyikan kepala di dalam tanah untuk melindungi diri dari predator atau menghindar dari pemburu.

Mereka biasanya menyembunyikan kepala untuk mengelabui pemangsanya. Sekilas tampak aneh, tapi begitulah cara mereka untuk melindungi diri.

“Marilah kita berhimpun bersatu untuk mencari solusi-solusi jalan keluar dari ancaman dan bahaya tersebut,” kata Prabowo.

Kedua, Prabowo mengutip filosofi Jawa agar para pimpinan memberikan contoh yang baik kepada anak buahnya. “Tapi ini harus kita lakukan seluruh unsur pimpinan harus memberi contoh ‘ing ngarso sung tulodo’,” ujarnya

Ketiga, menurut Prabowo, suatu instansi atau lembaga tidak bagus karena pimpinannya yang tidak baik. “Ada pepatah yang mengatakan kalau ikan menjadi busuk, busuknya mulai dari kepala,” terangnya.

Oleh sebab itu, sambungnya, semua pejabat dari semua eselon, dari semua tingkatan harus memberi contoh untuk menjalankan kepemimpinan yang sebersih-bersihnya. “Mulai contoh dari atas dan sesudah itu penegakan hukum yang tegas dan keras.”

Keempat, seorang pemimpin harus membuat rakyatnya tersenyum. Apalagi, ungkap Prabowo, Indonesia diberikan kekayaan alam yang berlimpah.

“Hanya dengan persatuan dan kerja sama kita akan mencapai cita-cita para leluhur, bangsa yang ‘gemah ripah loh jinawi toto tentrem kertoraharjo’ bangsa yang ‘baldatun toyyibatun warbbun ghafur’, bangsa yang di mana rakyat cukup sandang, pangan, papan, cita-cita kita adalah melihat ‘wong cilik iso gemuyu’, wong cilik bisa senyum bisa tertawa.”

Kelima, Prabowo ingin menganut filosofi kuno ‘seribu kawan terlalu sedikit satu lawan terlalu banyak’. 

“Dengan demikian kita ingin menjadi sahabat semua negara tapi kita punya prinsip, yakni antipenjajahan karena kita pernah mengalami penjajahan kita antipenindasan karena kita pernah ditindas kita anti rasialisme anti apartheid,” ujarnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hendri T. Asworo
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper