Bisnis.com, JAKARTA - Partai Golkar mengaku mau ambil pusing soal rencana PDI Perjuangan (PDIP) yang ingin bergabung atau tidak ke pemerintahan Prabowo-Gibran. Apalagi, pertemuan Prabowo Subianto dan Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri yang tak kunjung terealisasi.
Politisi Partai Golkar Maman Abdurrahman menilai masuk atau tidaknya PDIP ke dalam pemerintahan Prabowo-Gibran, merupakan hak prerogatif Prabowo Subianto sebagai Presiden ke-8 RI.
"Jadi seperti yang temen-teman sudah lihat namun kembali lagi, final atau fix-nya itu semua Pak Prabowo yang tentunya menjadi hak prerogatif beliau," tuturnya di Gedung DPR, Minggu (20/10).
Maman juga menilai pertemuan antara Megawati Soekarnoputeri dan Prabowo Subianto nanti akan menjadi kunci arah PDIP ke depan. Apakah partai banteng tersebut menjadi koalisi Prabowo-Gibran atau justru menjadi oposisi.
"Namun, semua itu tentunya menjadi domain komunikasi politik antara Pak Prabowo dan Ibu Mega dan kita lihat saja," katanya.
Kendati demikian, Maman mengemukakan bahwa ada semangat persatuan yang kini tengah dibangun oleh Prabowo Subianto. Dia mengatakan bahwa Prabowo Subianto ingin semua pihak membantunya untuk membangun Indonesia ke depan.
Baca Juga
"Artinya spirit Pak Prabowo itu adalah persatuan," ujarnya.
Di kesempatan terpisah, Ketua DPP PDIP Puan Maharani mengungkapkan dan menegaskan PDIP akan tetap mendukung pemerintahan Prabowo di Parlemen, meskipun tidak menempatkan kadernya di kabinet Prabowo-Gibran.
Hal tersebut diungkapkan Puan kala dia selesai menghadiri acara pelantikan Prabowo-Gibran sebagai Presiden dan Wakil Presiden masa jabatan 2024-2029 di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, Minggu (20/10/2024).
“Kami [PDIP] akan mendukung pemerintahan Pak Prabowo di Parlemen, namun tidak menempatkan kader di kabinet,” katanya.
Ketika ditanyai perihal nama kadernya yaitu Azwar Anas yang digadang-gadang akan masuk ke kabinet Prabowo, Puan enggan memberikan klarifikasi terkait hal tersebut. Dia hanya menyebutkan kerja sama dan dukungan terhadap pemerintahan tidak harus berada dalam kabinet.
“Karena tidak ada kader PDIP yang masuk kabinet. Bekerja sama dan saling mendukung itu tidak perlu, tidak harus dalam kabinet,” ucapnya.
Puan menambahkan, terkait sikap politik dan posisi PDIP ke depan akan diumumkan langsung oleh Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. Namun, dia tidak menyebutkan tanggal pasti kapan pengumuman tersebut disampaikan.
Di sisi lain, putri Megawati Soekarnoputri itu turut menegaskan pertemuan antara Megawati dan Prabowo tetap akan berlangsung meskipun kadernya tidak ada di kabinet.
“Pasti [bertemu]. Ya maknanya bagaimana berdiskusi dalam membangun bangsa seperti yang tadi disampaikan oleh Pak Prabowo, bahwa membangun bangsa itu harus bergotong-royong dan bersatu,” pungkasnya.