Bisnis.com, JAKARTA — Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengecam Israel atas keputusannya untuk menyatakan Sekretaris Jenderal organisasi tersebut, Antonio Guterres, sebagai persona non grata dan melarangnya masuk ke wilayah pendudukan Israel.
Mengutip Bloomberg pada Jumat (4/10/2024), Dewan Keamanan PBB dalam pernyataan bersamanya mengatakan setiap tindakan untuk mendelegitimasi pekerjaan Guterres sebagai hal yang kontraproduktif.
"Setiap keputusan untuk tidak berhubungan dengan Sekretaris Jenderal PBB atau PBB adalah kontraproduktif, terutama dalam konteks meningkatnya ketegangan di Timur Tengah," kata dewan beranggotakan 15 orang itu dalam pernyataan bersama yang dikeluarkan Kamis (3/10/2024) waktu setempat.
Para negara anggota dewan keamanan juga mendesak negara-negara untuk menahan diri dari tindakan apa pun yang melemahkan upayanya.
Adapun, Menteri Luar Negeri Israel Israel Katz memasukkan nama Antonio Guterres ke dalam daftar hitam pada Rabu (2/10/2024) atas kecamannya atas serangan rudal Iran pada awal pekan ini, yang menurut para pejabat Israel tidak cukup efektif. Berdasarkan penetapan tersebut, Guterres juga dilarang memasuki Gaza dan Tepi Barat.
Keputusan pada hari Rabu tersebut menandai babak terbaru dari serangkaian perselisihan antara Israel dan PBB. Para pejabat Israel berpendapat bahwa ribuan pekerja PBB memiliki hubungan dengan Hamas, organisasi militan yang menyerang Israel, dan Jihad Islam Palestina. PBB mengatakan Israel tidak menyertakan bukti atas tuduhan itu.
Baca Juga
Adapun, Israel juga telah berhenti mengeluarkan visa kepada pejabat PBB yang mencoba mengunjungi Gaza.
Meskipun negara-negara termasuk Perancis dan Inggris dengan cepat memberikan pembelaan terhadap Guterres, pernyataan Dewan Keamanan PBB tersebut adalah pertama kalinya AS—sekutu utama Israel—menyatakan dukungannya kepada pimpinan PBB tersebut.
Sementara itu, mengutip Reuters, Guterres pada Selasa (1/10/2024) lalu mengeluarkan pernyataan singkat setelah serangan rudal tersebut. Dia mengutuk meluasnya konflik Timur Tengah, dengan eskalasi demi eskalasi.
Pernyataan tersebut direspons oleh Katz yang mengatakan kegagalan Guterres untuk menyerukan Iran menjadikannya persona non grata di Israel.
"Siapa pun yang tidak bisa secara tegas mengutuk serangan keji Iran terhadap Israel, seperti yang dilakukan hampir semua negara di dunia, tidak pantas menginjakkan kaki di tanah Israel," kata Katz.
"Israel akan terus membela warganya dan menjunjung tinggi martabat nasionalnya, dengan atau tanpa Antonio Guterres," lanjut Katz
Sementara itu, juru bicara Departemen Luar Negeri AS Matthew Miller mengatakan, langkah-langkah seperti yang dilakukan Israel tidak produktif untuk meningkatkan posisinya di dunia.
"PBB melakukan pekerjaan yang sangat penting di Gaza. Ia melakukan pekerjaan yang sangat penting di kawasan ini. Dan PBB, ketika melakukan yang terbaik, dapat memainkan peran penting bagi keamanan dan stabilitas," tambah Miller.