Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Wapres Ma'ruf Optimistis Target Kemiskinan Ekstrem 0% Tercapai Jelang Lengser

Wapres Ma’ruf Amin menekankan bahwa target penghapusan kemiskinan ekstrem mendekati 0% di Indonesia dapat tercapai jelang habis masa jabatannya.
Wakil Presiden Maruf Amin di Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa), Rabu (11/9/2024)/BPMI Setwapres.
Wakil Presiden Maruf Amin di Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa), Rabu (11/9/2024)/BPMI Setwapres.

Bisnis.com, JAKARTA – Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin menekankan bahwa pada tahun ini, target penghapusan kemiskinan ekstrem mendekati 0% di Indonesia dapat tercapai jelang habis masa jabatannya.

“Kami optimistis target ini bisa tercapai mengingat tingkat kemiskinan ekstrem yang semula 1,12% pada Maret tahun lalu, sudah turun hingga 0,83% pada Maret tahun ini,” ujarnya di Istana Wapres, Merdeka Selatan, Jakarta, Rabu (18/9/2024).

Orang nomor dua di Indonesia itu melanjutkan bahwa pencapaian ini tentu saja masih dihadapkan oleh beberapa tantangan, seperti akurasi data sasaran, konvergensi program, kualitas pelaksanaan program, penyesuaian standar garis kemiskinan ekstrem, hingga regulasi pelaksanaan penghapusan kemiskinan ekstrem yang akan berakhir di tahun ini.

Menurutnya, seluruh pihak perlu menjaga agar tren penurunan ini terus berlanjut melalui kolaborasi dan kerja seluruh pemangku kepentingan termasuk kinerja dan peran aktif seluruh kepala daerah.

Lebih lanjut, dia pun menitipkan agar Kepala Daerah dapat menjalankan program penanggulangan kemiskinan di berbagai tingkatan pemerintahan dengan bersifat inklusif, sinergis, dan tepat sasaran.

Di sisi lain, dia bahkan menekankan bahwa demi meningkatkan penyasaran program, pemanfaatan Data Pensasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (Data P3KE) perlu terus dioptimalkan.

“Data ini telah digunakan lebih dari 26 kementerian/lembaga dan sudah lebih dari 93% pemerintah daerah memanfaatkan untuk basis data penyasaran program. Ke depan, sistem penyasaran yang berlaku nasional dan terintegrasi perlu dikembangkan agar berbagai data yang ada di kementerian/lembaga terhubung satu sama lain,” pungkas Ma’ruf.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Akbar Evandio
Editor : Muhammad Ridwan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper