Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Australia Buat Batasan Usia, Remaja di Bawah 16 Tahun Dilarang Main Medsos

Australia mewacanakan membuat aturan pembatasan penggunaan media sosial (medsos) untuk anak-anak dan remaja di bawah 17 Tahun.
Bahaya TikTok bagi anak-anak/Pymnts
Bahaya TikTok bagi anak-anak/Pymnts

Bisnis.com, JAKARTA - Australia berencana untuk menetapkan batas usia minimum bagi anak-anak untuk menggunakan media sosial.

Penetapan batasan penggunaan media sosial berdasarkan usia ini dilakukan dengan alasan kekhawatiran mengenai kesehatan mental dan fisik.

Meskipun wacana ini memicu reaksi keras dari para pendukung hak-hak digital yang memperingatkan bahwa tindakan tersebut dapat mendorong aktivitas online yang berbahaya secara diam-diam.

Perdana Menteri Anthony Albanese mengatakan pemerintah akan melakukan uji coba verifikasi usia sebelum memperkenalkan undang-undang minimum usia untuk media sosial tahun ini.

Meskipun Albanese tidak menyebutkan usianya secara spesifik, namun kemungkinan usianya antara 14 dan 16 tahun.

“Saya ingin melihat anak-anak tidak lagi menggunakan perangkat mereka dan pergi ke lapangan sepak bola, kolam renang, dan lapangan tenis,” kata Albanese kepada Australian Broadcasting Corp, dikutip dari Reuters, Selasa (10/9/2024).

Pihaknya mengaku ingin melihat para anak-anak dan rwmaja untuk mendapatkan pengalaman nyata dengan orang-orang nyata.

“Kami ingin mereka mendapatkan pengalaman nyata dengan orang-orang nyata karena kami tahu bahwa media sosial menyebabkan kerugian sosial,” lanjutnya.

Undang-undang ini akan menempatkan Australia di antara negara-negara pertama di dunia yang menerapkan pembatasan usia di media sosial.

Upaya-upaya sebelumnya, termasuk yang dilakukan oleh Uni Eropa, telah gagal menyusul keluhan mengenai pengurangan hak online anak di bawah umur.

Menanggapi wacana ini, seorang peneliti psikologi di Swinburne University, Jordy Kaufman, mengatakan bahwa aturan ini mungkin bisa berbahaya bagi remaja.

"Larangan tersebut berpotensi memperburuk situasi mereka dengan mengurangi salah satu pilihan interaksi yang tersedia bagi mereka," ucapnya.

Adapun sebuah penelitian yang dilakukan Universitas Sydney pada tahun 2023 menemukan tiga perempat warga Australia berusia 12 hingga 17 tahun pernah menggunakan YouTube atau Instagram.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper