Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Anggota BPK Didominasi Kader Parpol, MAKI Bakal Gugat ke MK

Masyarakat Antikorupsi Indonesia (MAKI) bakal menggugat ke MK gara-gara anggota BPK saat ini didominasi kader partai politik (parpol).
Gedung Badan Pemeriksa Keuangan. Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Gedung Badan Pemeriksa Keuangan. Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA - Masyarakat Antikorupsi Indonesia (MAKI) berencana menggugat aturan terkait mekanisme kader partai politik untuk menjadi anggota Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Pasalnya, MAKI menilik besarnya peluang timbul masalah atas rekam jejak politisi terkait.

Koordinator MAKI Boyamin Saiman menjelaskan bahwa persyaratan dan metode seleksi anggota BPK saat ini memberikan peluang bagi politisi untuk masuk, sebab tidak ada masa jeda.

"Maka saya akan maju ke MK untuk membuat syarat orang dari partai, minimal mundur lima tahun sebelum mencalonkan jadi anggota BPK. Supaya bersih dari unsur-unsur partai," ujar Boyamin dalam keterangannya, Senin (9/9/2024)

Terbukti, 5 anggota terbaru BPK terpilih pun sangat kental dengan anasir partai politik. Namun, Boyamin sebenarnya tak mempersalahkan hal tersebut.

Boyamin lebih menyoroti anggota BPK yang berpotensi terlibat kasus. Dia mencontohkan Haerul Saleh, anggota BPK yang menjabat sejak 2022 yang sebelumnya merupakan kader Partai Gerindra dan bekas anggota DPR. 

Pasalnya, nama Haerul Saleh sempat disebut dalam persidangan Tipikor dengan terpidana mantan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo dalam dugaan suap status Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) senilai Rp12 miliar di Kementerian Pertanian.

Boyamin pun menyarankan Partai Gerindra untuk menarik kadernya itu dari keanggotaan BPK. Hal ini juga demi menjaga integritas partai.

"Karena pernah disebut di persidangan, lebih baik diganti dengan kader yang lebih bagus dan lebih bersih. Saatnya Gerindra bersih-bersih," tambahnya.

Anggota BPK dari Parpol 

Sekadar info, DPR baru saja menetapkan 5 anggota BPK baru untuk menggenapi 4 anggota lainnya yang masa periode kerjanya belum habis. 

Kelima anggota baru periode 2024-2029 itu masing-masing Akhsanul Khaq, Budi Prijono, Fathan, Bobby Adhityo Rizaldi, dan Daniel Lumban Tobing.

Akhsanul Khaq sebelumnya sebelumnya dikenal sebagai auditor utama keuangan negara I BPK. 

Adapun, Budi Prijono sebelumnya adalah Inspektur Jenderal Kementerian Pertahanan (Kemenhan) sejak 2022 dan Kepala Badan Sarana Pertahanan sejak 2019.

Sementara itu, Fathan dikenal sebagai politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan sempat menjabat Ketua Bidang Keuangan dan Perbankan DPP PKB. 

Bobby Rizaldi adalah politisi Partai Golkar dan pernah menjadi anggota DPR dari daerah Sumatra Selatan II sejak 2009.

Terakhir, Daniel Lumban Tobing dikenal sebagai anggota BPK 2019–2024 sekaligus dan juga mantan anggota DPR dari PDI Perjuangan.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper