Bisnis.com, JAKARTA - Tuntutan semakin meluas terhadap tindakan Benjamin Netanyahu soal gencatan senjata yang tak juga dilakukan di Gaza.
Perdana Menteri Israel tersebut mendapat tekanan luar biasa dari rekan pemerintah hingga ribuan masyarakat.
Setidaknya puluhan ribu warga Israel turun ke jalan pada Minggu (1/9/2024) malam, untuk melakukan protes terhadap Netanyahu.
Mereka juga menyuarakan adanya aksi pemogokan umum untuk membuat Netanyahu tergerak, setelah kematian enam sandera yang ditahan Hamas.
Pada Minggu malam, para demonstran memutus jalan raya Ayalon, jalan raya yang melintasi jantung kota Tel Aviv. Mereka memenuhi jalan dan menyalakan api unggun di jalur tengah dekat Hashalom sambil menabuh genderang dan bernyanyi.
“Bibi [Netanyahu], kamu membunuh para sandera," teriak warga Israel.
Baca Juga
Ketua Federasi Serikat Buruh Histadrut Arnon Bar-David ikut menyuarakan tuntutan terhadap Netanyahu dan mengatakan bahwa seluruh elemen pekerja dipastikan akan mogok total pada Senin (2/9/2024).
Dirinya menuding pemerintah sama sekali tidak mendengar pendapat warganya sepanjang perang berkecamuk.
Netanyahu Didesak Pemerintah
Di sisi lain, Menteri Pertahanan Yoav Gallant menjadi salah satu anggota pemerintah yang memberikan suara untuk menentang pendirian Netanyahu.
“Sudah terlambat bagi para sandera yang dibunuh dengan darah dingin. Kita harus membawa kembali sandera yang masih ditahan oleh Hamas,” ucapnya.
Mengutip Al Jazera, keputusan Netanyahu juga tak lagi mendapat banyak dukungan dari rekan sepemerintahannya.
Setidaknya beberapa politisi membuat Gerakan signifikan untuk "menyalahkan" sang perdana menteri.
Menteri Gallant pun secara gambling menyebut Tindakan Netanyahu sebagai aib moral.
Sementara itu, pemimpin oposisi Israel Yair Lapid mendukung pemogokan buruh pada hari Senin.
Dengan terpojoknya Netanyahu sekali lagi, para analis yakin langkah selanjutnya yang diambilnya akan menjadi langkah yang sangat penting.
“Masuk akal untuk berasumsi bahwa [Netanyahu] akan melakukan satu-satunya hal yang pernah dia lakukan: melipatgandakan,” Elia Ayoub, peneliti pascadoktoral, penulis dan pembawa acara podcast Fire These Times, mengatakan kepada Al Jazeera.
Meskipun ragu mengenai tekanan internal akan mempengaruhi Netanyahu, namun analisis yakin akan ada keputusan baru yang terjadi.
“Saya tidak tahu apakah tekanan internal akan cukup karena dia sudah melihat dirinya mati secara politik jika kalah. Dia akan kehilangan segalanya jika dia kebobolan,”